Cermati Valuasi ELSA, Sempat Disebut-sebut Sangmology

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
11 January 2021 12:43
Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep menjadi bagian dari e-Sport. (CNBC Indonesia/Lynda Hasibuan)
Foto: Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep menjadi bagian dari e-Sport. (CNBC Indonesia/Lynda Hasibuan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Elnusa Tbk (ELSA) pagi ini melonjak 15,57% ke harga Rp 490/saham. Kenaikan ini bersamaan dengan aksi jual bersih (net sell) yang dilakukan investor asing senilai Rp 6,14 miliar dari saham ini.

Kenaikan ini terjadi setelah akun twitter @SahamRakyat menyampaikan dua part tweet yang berhubungan dengan saham perusahaan hulu migas ini.

"Part 1- Setelah Sholat Jumat kemaren, Kaesang Pangarep sebagai pencetus aliran SANGMOLOGY berkata bahwa ELSA memiliki potensi mencapai harga 550, mungkinkah ini terjadi? Kita lihat analisanya ya.. (Disclaimer ON) @kaesangp," tulis akun tersebut, dikutip Senin (11/1/2021).

Katalis yang dimaksud adalah adanya stimulus fiskal yang diberikan pemerintah kepada sektor hulu migas yang dinilai berdampak positif pada bisnis perusahaan ini.

Selain itu, pemerintah menargetkan Indonesia bisa melakukan lifting minyak hingga 1 juta barel per hari.

Sejalan dengan program pemerintah ini, perusahaan berfokus pada teknologi Chemical EOR yang berdampak pada maksimalnya produksi pada sumur minyak tua yang diambil kembali dari perusahaan asing.

Kenaikan harga minyak dunia juga dinilai menjadi salah satu katalis positif bagi perusahaan ini.

Harga minyak mentah saat ini masih bertahan di kisaran tertingginya dalam kurun waktu 11 bulan. Keputusan Arab Saudi untuk memangkas produksi secara sukarela membantu mendongkrak harga.

Namun apabila kondisi pasar masih belum kondusif dengan permintaan masih rendah, harga berpotensi turun.

Mengawali perdagangan pekan ini harga kontrak futures (berjangka) cenderung tak banyak bergerak. Senin (11/1/2021), harga kontrak futures West Texas Intermediate (WTI) menguat tipis 0,02% ke US$ 52,25/barel. Sementara itu kontrak Brent dibanderol di US$ 55,87/barel.

Dalam laporan keuangan Elnusa pada kuartal III tahun 2020 ini, laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk turun menjadi Rp 187,02 miliar.

Pendapatan bersih perseroan juga turun 2,2% dari sebelumnya pada kuartal III-2019 sebesar Rp 5,92 triliun menjadi Rp 5,76 triliun di kuartal ketiga tahun 2020.

Beban pokok pendapatan perseroan juga turun menjadi Rp 5,15 triliun dari sebelumnya pada September 2019 sebesar Rp 5,32 triliun.

Hal ini dikarenakan adanya peningkatan dari jasa subkontrak yang naik menjadi 1,15 pada 30 September 2020.

Dari posisi neraca, total liabilitas jangka pendek perseroan per 30 September 2020 sebesar Rp 2,56 triliun, naik dari periode 31 Desember 2019 yang sebesar Rp 2,5 triliun.

Sementara, total liabilitas jangka panjang perseroan pada kuartal III-2020 naik menjadi Rp 1,36 triliun.

Sedangkan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 2,8% menjadi Rp 3,68 triliun pada kuartal ketiga di tahun 2020.

Adapun total aset perseroan per 30 September 2020 naik menjadi Rp 7,6 triliun dari periode 31 Desember 2019 yang sebesar Rp 3,58 triliun.

Secara fundamental, saham ELSA masih terbilang murah yang ditunjukkan oleh valuasi harga dibanding nilai bukunya (price to book value/PBV) di angka 0,84 kali, lebih murah dibandingkan dengan rata-rata saham pertambangan lainnya di angka 1,4 kali dilansir dari Refinitiv.

PBV adalah rasio harga terhadap nilai buku, biasa digunakan untuk melihat seberapa besar kelipatan dari nilai pasar saham perusahaan dengan nilai bukunya. Misalkan PBV sebesar 2x, artinya harga saham sudah tumbuh sebesar 2 kali lipat dibandingkan kekayaan bersih perusahaan.

Sedangkan apabila menggunakan metode valuasi laba bersih dibandingkan dengan harga sahamnya (price to earnings ratio/PER) maka ELSA juga masih tergolong murah dengan PER di angka 10,14 kali, lebih murah dibandingkan dengan rata-rata saham pertambangan yang memiliki PER sebesar 27 kali.

PER adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular