
Gokil! Pemilik Saham Ini Pesta Pora, Ada yang Naik 30%

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat pada Kamis (3/12/2020), yakni menguat 0,15% ke level 5.822,94. Penguatan IHSG tersebut ditopang akumulasi beli investor pada beberapa saham yang berhasil menguat signifikan.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 121 miliar di pasar reguler atau Rp 264 miliar di seluruh pasar dengan nilai transaksi menyentuh Rp 19,6 triliun.
Walaupun IHSG tak melesat seperti sehari sebelumnya, namun masih ada berberapa saham yang melesat cukup tinggi, yakni belasan hingga puluhan persen. Berikut enam saham yang berhasil melesat tinggi.
Terpantau kenaikan paling tinggi dibukukan oleh PT HK Metals Utama (HKMU) yang berhasil melesat hampir 30% atau lebih tepatnya 29,76% ke level harga Rp 109/unit.
Sementara di posisi kedua berhasil diduduki oleh emiten pertambangan Group Bakrie, yakni PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang berhasil melesat 20,34% ke level Rp 71/unit.
Saham BUMI kembali melesat karena sentimen positif dari komoditas batubara. Sentimen positif di seputar komoditas batu bara memang masih berlanjut, harga kontrak futures batu bara termal Newcastle masih lanjut menguat.
Pemulihan permintaan dari negara-negara konsumen dan berita tentang vaksin Covid-19 membuat harganya melesat.
Sedangkan di posisi keenam diduduki oleh emiten energi, yakni PT Elnusa Tbk (ELSA) yang berhasil melesat 6,43% ke Rp 364/unit.
Sentimen penggerak utama pasar modal dalam negeri tentu datang utamanya dari faktor stimulus jumbo AS yang akan kembali dibicarakan dan juga dari kabar dua vaksin corona yakni Pfizer yang penilaian mengenai kesiapan edar vaksin yang dinilai oleh Agensi Obat-obatan Uni Eropa yang bisa saja muncul akhir tahun ini.
Pasar saham global, termasuk Indonesia paling suka terhadap berita mengenai vaksin dimana ketika perkembangan vaksin positif maka para pelaku pasar menganggap hidup normal setelah vaksinasi massal akan semakin dekat maka roda perekonomian akan kembali berputar dan akan menguntungkan pasar modal sehingga optimisme membeli saham semakin kuat.
Stimulus jumbo yang akan diperbincangkan Mnuchin dan Pelosi juga akan membawa kabar positif tersendiri bagi bursa saham negara-negara emerging market, terutama Indonesia yang masih menjadi primadona untuk kategori ini.
Apabila nantinya stimulus jumbo ini cair maka peredaran dolar AS akan naik sehingga nilainya turun sehingga aset-aset dalam negeri akan menjadi kurang menarik sehingga investor global cenderung mengalihkan dananya ke negara-negara emerging market seperti Indonesia yang akan siap kebanjiran dana asing.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dahsyat! 5 Saham Ini Meroket Kemarin, Cuan Lagi Gak Hari Ini?