Grup Salim Borong 6,07% Saham Bank Mega

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
07 January 2021 10:38
cover topik/Kinerja Bank Mega Melesat saat COVID-19 Mewabah luar/Aristya Rahadian Krisabella
Foto: cover topik/Kinerja Bank Mega Melesat saat COVID-19 Mewabah luar/Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Grup Salim melalui anak usahanya yang bergerak di bisnis asuransi, PT Indolife Pensiontama memborong saham bank milik pengusaha dan pemilik CT Corp, Chairul Tanjung, PT Bank Mega Tbk (MEGA).

Mengacu data kepemilikan saham di atas 5% yang dipublikasikan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) untuk transaksi pada 30 Desember, Grup Salim tercatat membeli sebanyak 422.807.744 saham saham Bank Mega. Pembelian saham ini terjadi dalam tiga kali transaksi atau setara 6,07% kepemilikan saham bank bersandi saham MEGA tersebut.

Mengacu laporan yang dipublikasikan 4 Januari 2021 di keterbukaan informasi bursa, dengan membeli sebanyak 6,07% saham tersebut, nilainya diproyeksikan mencapai Rp 2,95 triliun sampai dengan Rp 3,04% bila merujuk pada harga penutupan perdagangan saham MEGA pada 29-30 Desember 2020 di rentang harga Rp 7.000 dan Rp 7.200 per saham.

Sebagai informasi, PT Indolife Pensiontama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa dan dana pensiun. Indolife memulai bisnisnya pada tahun 1991 melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor KEP 585/KM.13/1991. Sebagai anggota kelompok usaha Salim Grup yang berpusat di Jakarta.

Berdasarkan komposisi pemegang saham Bank Mega sampai dengan 10 Desember 2020 berdasarkan laporan registrasi, PT Mega Corpora menggenggam kepemilikan sebesar 58,01% dan sisanya saham publik 41,98%.

Maka, dengan masuknya Grup Salim, komposisinya akan berubah, Mega Corpora tetap 58,01%, Salim Grup 6,07%, dan selebihnya adalah saham publik.

Sampai dengan kuartal ketiga 2020, Bank Mega tercatat membukukan laba bersih sebesar Rp 1,8 triliun, naik 28% dari sebelumnya. Perolehan laba tersebut disokong pendapatan marjin bunga bersih sebesar Rp 2,97 triliun, naik 8,3% secara tahunan. Sementara itu, pendapatan berbasis komisi (fee based income) sebesar Rp 1,64 triliun, naik 3% dari tahun lalu.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lampaui Industri, Begini Kinerja Bank Mega di 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular