
IHSG Hijau tapi So So Saja, Asing Borong BBCA & BBNI Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (6/1/21) dibuka hijautipis 0,03% ke level6.139,13.Selang 12 menit IHSG masih hijau tipis 0,19% ke level 6.148,32.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi belibersih sebanyak Rp 11 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 2,1triliun.
Tercatat asing melakukan jual bersih di saham PTBank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp12 miliar dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) senilai Rp6 miliar.
Asing juga melakukan beli bersih (net buy) di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 8miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk(BBNI) Rp6 miliar.
Dari bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street berakhir menghijau pada perdagangan Selasa (5/1/2020) waktu AS, jelang hasil pemilihan Senat di negara bagian Georgia, yang akan menentukan keseimbangan kekuatan di Washington.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,55% ke level 30.391,6. S&P 500 menguat 0,71% ke 3.726,86 dan Nasdaq Composite yang kaya akan teknologi melesat 0,95% ke 12.818,96.
Berdasarkan polling Reuters, sebanyak 538 berharap partai Demokrat dapat memenangkan pemilu tersebut agar Demokrat dapat kembali kendali Senat AS dari partai Republik.
Seiring dari mayoritas kecil di Dewan Perwakilan, sebuah 'sapuan biru' Kongres dapat mengantarkan stimulus fiskal yang lebih besar.
Hal ini juga dapat membuka jalan bagi Presiden terpilih Joe Biden untuk mendorong regulasi perusahaan yang lebih besar dan pajak yang lebih tinggi.
"Memiliki pemerintahan yang terpecah adalah yang umumnya diinginkan investor, apakah Anda seorang Demokrat atau Republik. Investor lebih memilihcheck and balances," kata Jack Ablin, Kepala Manager Investasi di Cresset Capital Management Chicago.
Indeks Volatilitas Cboe berbalik arah setelah ditutup pada level tertinggi dalam dua bulan terakhir pada Senin, yang membuat indeks utama Wall Street turun ke posisi terendah dua minggu karena investor membukukan keuntungan pada awal tahun.
Meskipun tahun ini merupakan tahun di mana mulai didistribusikannya vaksin virus corona (Covid-19) dan dukungan moneter besar-besaran mendorong indeks saham utama AS ke level rekor baru-baru ini, namun, penemuanstrainbaru virus corona yang dapat menyebabkan pembatasan wilayah (lockdown) kembali dapat merubah prospek ekonomi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500