Analisis Teknikal

Ibarat Disiram Bensin, IHSG Siap Ngegas & Membara Hari Ini

Putra, CNBC Indonesia
06 January 2021 08:27
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,53% di level 6.137,34 kemarin. Jika dibandingkan dengan indeks Asia lainnya, penguatan IHSG berada di posisi kedua, sedangkan posisi pertama diduduki oleh KOSPI Korea Selatan.

Dari bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street berakhir menghijau pada perdagangan Selasa (5/1/2020) waktu AS, jelang hasil pemilihan Senat di negara bagian Georgia, yang akan menentukan keseimbangan kekuatan di Washington.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,55% ke level 30.391,6. S&P 500 menguat 0,71% ke 3.726,86 dan Nasdaq Composite yang kaya akan teknologi melesat 0,95% ke 12.818,96.

Berdasarkan polling Reuters, sebanyak 538 berharap partai Demokrat dapat memenangkan pemilu tersebut agar Demokrat dapat kembali kendali Senat AS dari partai Republik. Seiring dari mayoritas kecil di Dewan Perwakilan, sebuah 'sapuan biru' Kongres dapat mengantarkan stimulus fiskal yang lebih besar.

Hal ini juga dapat membuka jalan bagi Presiden terpilih Joe Biden untuk mendorong regulasi perusahaan yang lebih besar dan pajak yang lebih tinggi.
"Memiliki pemerintahan yang terpecah adalah yang umumnya diinginkan investor, apakah Anda seorang Demokrat atau Republik. Investor lebih memilih check and balances," kata Jack Ablin, Kepala Manager Investasi di Cresset Capital Management Chicago.

Indeks Volatilitas Cboe berbalik arah setelah ditutup pada level tertinggi dalam dua bulan terakhir pada Senin, yang membuat indeks utama Wall Street turun ke posisi terendah dua minggu karena investor membukukan keuntungan pada awal tahun.

Meskipun tahun ini merupakan tahun di mana mulai didistribusikannya vaksin virus corona (Covid-19) dan dukungan moneter besar-besaran mendorong indeks saham utama AS ke level rekor baru-baru ini, namun, penemuan strain baru virus corona yang dapat menyebabkan pembatasan wilayah (lockdown) kembali dapat merubah prospek ekonomi.

Analisis Teknikal

Teknikal IHSGFoto: Tri Putra/CNBC Indonesia
Teknikal IHSG

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area batas atas maka pergerakan IHSG selanjutnya berpotensi terapresiasi.

Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 6.171. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 6.075.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 64 yang belum menunjukkan indikator jenuh jual namun RSI terkonsolidasi naik setelah sebelumnya mendekati level jenuh jual sehingga ini biasanya menandakan pergerakan IHSG selanjutnya akan cenderung terapresiasi.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area batas bawah, maka pergerakan selanjutnya cenderung bullish atau terapresiasi. Hal ini juga terkonfirmasi dengan munculnya indikator RSI yang terkonsolidasi naik.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular