
Simak 8 Kabar Pasar di Awal 2021, Bekal untuk Cari Cuan

5. Emiten Gas Milik Sandi-Edwin Beli Aset Milik Samator Rp 683 M
Perusahaan gas industri Grup Saratoga, PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII), secara langsung dan melalui anak usahanya PT Samator Gas Industri (SGI) melakukan transaksi jual beli aset tetap dan transaksi sewa menyewa tanah dan bangunan di dua unit bisnis yang dimiliki oleh PT Samator (SMTR).
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), total nilai transaksi tersebut mencapai Rp 683,396 miliar.
"Obyek dalam transaksi tertuang dalam Draft Perjanjian Jual Beli dan Draft Perjanjian Sewa Menyewa Tanah dan Bangunan di Cikande antara SMTR dengan perseroan serta Draft Perjanjian Jual Beli dan dan Draft Perjanjian Sewa Menyewa Tanah dan Bangunan di Gresik antara SMTR dengan SGI. Nilai dari transaksi tersebut adalah sejumlah Rp 683.396.000.000," tulis manajemen AGII, dikutip Senin (4/1/2021).
Per September 2020, Samator merupakan pemegang saham utama di AGII dengan porsi 40,54% saham, sementara lainnya dipegang PT Aneka Mega Energi 25%, Saratoga Investama Sedaya 8,39%, sisanya perorangan, dan investor publik 19,15%.
Investor perorangan yakni Arief Harsono 4,50%, Rachmat Harsono 1,34%, Heyzer Harsono 0,15%, Rasid Harsono 0,13%, Imelda Mulyani Harsono 0,05%, dan Djanarko Tjandra 0,00%.
Adapun saham terbesar Samator dipegang Arief Harsono 25,94% dan PT Verona Ladang Investment 34,58%.
6. Kewajiban Capai Rp 8 T, Grup Bakrie Siap Restrukturisasi VIVA
Perusahaan induk emiten media Grup Bakrie, PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), telah menyiapkan sejumlah rencana terkait dengan restrukturisasi utang perseroan.
Sampai dengan September 2020, perseroan tercatat memiliki kewajiban (liabilitas) jangka pendek sebesar Rp 8,03 triliun, naik dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 7,11 triliun.
Dari sisi debt to equity ratio (DER), pada September 2020, meningkat cukup signifikan menjadi 79,45 kali.
Adapun kewajiban jangka pendek termasuk di dalamnya utang pihak ketiga Rp 2,31 triliun, lalu utang pajak Rp 500 miliar, dan utang pinjaman bank jangka panjang Rp 3,58 triliun.
Sementara itu, kewajiban jangka panjang perusahaan yang dipimpin oleh Anindya Novyan Bakrie (Dirut) dan Anindra Ardiansyah Bakrie (wadirut) ini mencapai Rp 415,21 miliar, naik dari periode Desember 2019 yakni Rp 305,87 miliar.
7. Selamat! INDY Ikut Menang Tender Bareng CT Corp di Patimban
Anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Indika Logistic & Support Services (ILSS) ikut memenangkan tender untuk mengelola Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat.
Perseroan bersama tiga perusahaan lainnya resmi ditunjuk sebagai perusahaan konsorsium pengelola Patimban oleh Kementerian Perhubungan RI melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut pada 29 Desember 2020 sebagai badan usaha pelaksana proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha pelabuhan di Provinsi Jawa Barat atau Proyek Patimban.
Bersama PT CT Corp Infrastruktur Indonesia, PT U Connectivity Services dan PT Terminal Petikemas Surabaya, perseroan mendapat konsesi selama 40 tahun sejak tanggal operasi tahap pertama.
"Konsorsium Patimban bertujuan untuk menjadikan Pelabuhan Patimban menjadi pelabuhan yang modern dan efisien di mana teknologi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan Proyek Patimban," kata Adi Pramono, Sekretaris Perusahaan Indika Energy, dalam keterangannya di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin (4/1/2021).
8. Wow! Hary Tanoe Caplok Sekuritas di Wall Street, Auerbach LLC
Holding Grup MNC di bisnis keuangan, PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi mayoritas saham Auerbach Grayson & Company LLC (AGCO), perusahaan broker saham yang berpusat di New York.
Perusahaan efek yang beroperasi di bursa Wall Street AS ini memfokuskan diri dalam perdagangan global dan riset mendalam secara eksklusif untuk para investor institusi AS.
"Dengan mengakuisisi saham AGCO, BCAP akan mendapatkan keuntungan dari kuatnya jaringan internasional AGCO serta akses ke 126 mitra lokal di seluruh dunia," kata Hary Tanoesoedibjo, Executive Chairman of MNC Group Indonesia, dalam keterangan resmi, Senin (4/1/2021).
"Jejak AGCO di Indonesia tidak perlu diragukan lagi, investasi ini akan memungkinkan MNC Sekuritas, unit bisnis BCAP yang bergerak di bidang jasa pasar modal memperluas jangkauannya secara internasional dan berdampak positif pada kinerja kami ke depan," kata HT.
Sebelumnya, AGCO dimiliki oleh Beltone Financial Holding (BTFH.CA), bank investasi terkemuka yang berpusat di Mesir. Akuisisi ini akan bekerja sama dengan David Grayson, Co-Founder AGCO. Kesepakatan ini telah diselesaikan setelah mendapat persetujuan dari Financial Industry Regulatory Authority (FINRA) AS.
(hps/hps)[Gambas:Video CNBC]