
Sempat Dibuka Hijau, IHSG Dibanting ke Zona Merah, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pertama di awal tahun 2021 dibuka hijau 0,48% ke level 6.007,94. Namun selang 10 menit, IHSG berbalik arah memerah 0,44% ke level 5.952,62 dan diperdagangkan di bawah psikologisnya di angka 6.000.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 59,66 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 1,9 triliun.
Tercatat asing melakukan jual bersih (net sell) di saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 15,9 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 14,6 miliar.
Asing juga melakukan beli bersih (net buy) di saham PT Astra International Tbk (ASII) Rp 7,1 miliar dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) Rp 5,6 miliar.
Pergerakan IHSG mengikuti bursa saham Asia yang sebelumnya dibuka di zona hijau namun selang beberapa menit berbalik arah ke zona merah.
Pada pukul 08:35 WIB, Nikkei Jepang ambles 1,07%, Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,19%, Shanghai Composite China melemah 0,37% dan STI Singapura turun 0,23%. Sementara KOSPI Korea Selatan masih bertahan di zona hijau, yakni menguat 0,35%.
Sentimen positif pagi hari ini datang dari Indonesia, di mana angka Purchasing Manager' Index (PMI) manufaktur versi markit untuk periode Desember 2020 cukup memuaskan.
PMI manufaktur RI mengalami ekspansi sebesar 0,7 poin menjadi 51,3 dari sebelumnya di angka 50,6.
PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Kalau di atas 50, maka artinya dunia usaha berada di fase ekspansi yang hasilnya akan terlihat dalam beberapa bulan ke depan.
Artinya, manufaktur RI Kembali menggeliat setelah sebelumnya merana akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Sementara itu, Perkembangan seputar virus corona (Covid-19) kemungkinan akan terus membebani sentimen investor, karena pandemi kembali merajalela secara global, di tengah distribusi vaksin yang mulai diluncurkan di beberapa negara.
Di Asia, para pejabat di Jepang sedang mempertimbangkan apakah akan mengumumkan keadaan darurat di Tokyo dan daerah sekitarnya yang telah dilanda lonjakan kasus Covid,
Sedangkan di Korea Selatan, tindakan jarak sosial juga diperpanjang oleh otoritas kesehatan selama akhir pekan, karena lonjakan infeksi Covid-19 baru-baru ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000