Rupiah Josss! Menguat 1%, Dolar AS Lengser ke Bawah Rp 14.000

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 January 2021 09:07
Rusun Rorotan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Rusun Rorotan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Namun sejak akhir kuartal II-2020, social distancing mulai dilonggarkan. Masyarakat sudah boleh beraktivitas, tetapi masih ada batasan di sana-sini bernama protokol kesehatan. Dunia memasuki era normal baru alias new normal.

Sedikit demi sedikit ekonomi mulai pulih. Memang kontraksi (pertumbuhan negatif) masih terjadi pada kuartal III-2020, tetapi melandai ketimbang kuartal sebelumnya.

Kabar baik bertambah dengan hadirnya vaksin anti-virus corona. Vaksin buatan Pfizer-BioNTech, Moderna, sampai Astra Zaneca-Universitas Oxford sudah mulai digunakan di sejulah negara.

Proses vaksinasi memang tidak sebentar, butuh waktu bukan hitungan bulan melainkan tahun. Akan tetapi, proses vaksinasi saja sudah menjadi berita bahagia, setidaknya sekarang sudah ada'senjata' untuk melawan virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China itu. Sesuatu yang masih gelap pada masa-masa awal pandemi.

Oleh karena itu, wajar investor menyongsong 2021 dengan riang-gembira. Umat manusia sudah maju selangkah dalam 'perang' melawan virus corona. Ada harapan kita bisa menang, ada harapan hidup bisa normal dan bahagia seperti dulu lagi.

Optimisme ini membuat pelaku pasar ogah bermain aman, maunya cari cuan di aset-aset berisiko. Dolar AS, yang merupakan ase aman (safe haven), kembali kekurangan peminat.

Pada pukul 07:46 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,1%. Dalam setahun terakhir, indeks ini anjlok hampir 7%. Kalau risk appetite investorĀ terus tinggi seperti sekarang, maka sangat mungkin dolar AS bakal lebh jatuh lagi sehingga ruang penguatan rupiah akan terbuka lebar.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular