
Bukan BUMI, Ternyata Saham Grup Bakrie Ini Paling Cuan 2020

Berdasarkan data BEI, saham Grup Bakrie dengan kinerja terbaik di tahun lalu dicatatkan oleh Energi Mega Persada, perusahaan yang fokus pada bisnis pertambangan minyak dan gas (migas).
Dari sisi sentimen global, harga kontrak futures (berjangka) minyak mentah ditransaksikan menguat pada perdagangan, Rabu (30/12/2020).
Namun kenaikan harga si emas hitam masih tertahan lantaran perkembangan wabah Covid-19 yang masih memprihatinkan di seluruh dunia. Pada penutupan tahun 2020, harga minyak masih terkoreksi 20% secara year to date (ytd). Namun kabar baiknya harga si emas hitam sudah tembus US$ 50/barel untuk acuan global Brent.
Tahun lalu, kinerja ENRG memang oke. Hingga kuartal III-2020, produksi minyak perseroan mencapai 4.031 barel minyak per hari (boepd), capaian ini lebih tinggi 71% dibanding periode sama tahun lalu sebesar 2.354 boepd.
Adapun, produksi gas ENRG sebanyak 179 juta kaki kubik per hari (mmcfd) lebih tinggi 28% dari sebelumnya 140 mmcfd.
Sampai dengan September tahun ini, Energi Mega Persada tercatat membukukan perolehan laba bersih sebesar sebesar US$ 42,03 juta atau setara Rp 591,78 miliar dengan asumsi kurs Rp 14.800/US$ pada periode 9 bulan pertama tahun ini.
Perolehan tersebut melesat sebesar 253% dari tahun sebelumnya US$ 11,88 juta, atau setara Rp 167,27 miliar.
Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan naiknya penjualan bersih perseroan sebesar 24% menjadi US$ 239,09 juta dari sebelumnya US$ 191,99 juta.
Tahun ini, ENRG berencana menganggarkan belanja modal atau capital expenditure/capex sebesar US$ 100 juta atau setara Rp 1,41 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.160 per US$.
Chief Communication EMP, Adinda Bakrie, sebelumnya mengatakan pada semester I-2020, perseroan telah berhasil menyelesaikan pengeboran 3 sumur di Blok Malacca Strait. Perseroan juga sudah menyelesaikan pengeboran 1 sumur dan sedang melanjutkan pengeboran 1 sumur lainnya di Blok Buzi EPCC di Mozambik, Afrika.
"Tim kami juga tengah memfinalisasi rencana pengembangan di blok Gebang (Sumatera Utara)," kata putri Indra Bakrie ini.
Dia mengatakan pengembangan aset dan aktivitas pengeboran ini sangat penting demi meningkatkan jumlah cadangan migas di portofolio perusahaan dan menjaga kelangsungan produksi perusahaan di masa depan.
"Kami juga memantau keamanan dan kesehatan seluruh karyawan kami dan pemangku kepentingan lainnya dalam situasi pandemi yang tengah berlangsung saat ini.
Di luar ENRG, kinerja saham BRMS dan BUMI juga oke. Sementara itu, beberapa saham Grup Bakrie juga masih berkutat di level Rp50 atau saham gocap yakni BNBR, BTEL yang masih disuspensi, DEWA, dan ELTY.
Director & Corporate Secretary BUMI Dileep Srivastava mengatakan perusahaan optimistis pada pasar batu bara tahun ini, terutama dengan adanya vaksin Covid-19.
Selain itu di pasar global, setelah adanya pemilihan presiden Amerika Serikat diproyeksikan beberapa konflik ekonomi global akan mereda. Dengan begitu permintaan batu bara pun diperkirakan akan meningkat.
"Strategi kami adalah memprioritaskan penjualan domestik, melindungi dan memperkuat pangsa pasar di luar negeri," katanya.
(tas/tas)[Gambas:Video CNBC]
