Outlook 2021

Tahun Kerbau, BEI Bidik Rata-rata Transaksi Rp 8,8 T

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
30 December 2020 13:53
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) bursa di tahun depan atau tahun Kerbau Logam dalam kalender China, mencapai Rp 8,8 triliun.

Hal ini berdasarkan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) tahun 2021 yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan. Nilai tersebut direvisi dari proyeksi sebelumnya sebesar Rp 8,5 triliun.

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi menyampaikan, target tersebut diyakininya dapat tercapai sejalan dengan meningkatnya nilai transaksi harian perdagangan bursa akhir-akhir ini.

Namun, angka tersebut, kata dia masih bisa ditinjau ulang secara gradual bila nilai transaksi ternyata di bawah target.

"Target [RNTH] 2021 bukan Rp 8,5 triliun, tapi Rp 8,8 triliun. Ya memang pada saat itu kita cukup optimis itu tercapai. Bulan-bulan ini transaksi luar biasa, kita syukuri, kita harapkan ke depannya cukup baik," kata dia, dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (30/12/2020).

Inarno melanjutkan, aktivitas perdagangan BEI pada tahun 2020 juga mengalami peningkatan yang tercermin dari kenaikan rata-rata frekuensi perdagangan yang tumbuh 32% menjadi 619.000 kali per hari di bulan November 2020. Pada periode yang sama, rata-rata nilai transaksi Harian (RNTH) berangsur-angsur pulih dan mencapai nilai Rp 9,18 triliun.

Kenaikan jumlah transaksi ini dibarengi dengan bertumbuhnya jumlah investor di pasar modal yang terdiri atas investor saham, obligasi, maupun reksa dana, mengalami peningkatan sebesar 56% mencapai 3,87 juta Single Investor Identification (SID) sampai dengan 29 Desember 2020.

Kenaikan investor ini 4 kali lipat lebih tinggi sejak 4 tahun terakhir dari 894.000 investor pada tahun 2016.

Selain itu, investor saham juga naik sebesar 53% menjadi sejumlah 1,68 juta SID. Jika dilihat dari jumlah investor aktif harian, hingga 29 Desember 2020 terdapat 94.000 investor atau naik 73% dibandingkan akhir tahun lalu.

Meskipun di tengah pandemi Covid-19, minat perusahaan untuk masuk ke pasar modal tidak surut.

Hingga 30 Desember 2020, telah terdapat 51 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) dan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sehingga, sampai dengan saat ini terdapat 713 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI.

Inarno melanjutkan, pada tahun depan, otoritas bursa juga menargetkan ada sebanyak 30 perusahaan baru yang mencatatkan saham di BEI. Jumlah ini terdiri dari pencatatan efek saham, obligasi korporasi baru, dan pencatatan efek lainnya meliputi Exchange Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE) dan Efek Beragun Aset (EBA).


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular