Saham Emiten Radio Erick Thohir Ngamuk, Ada Apa nih?

Putra, CNBC Indonesia
30 December 2020 13:18
Menteri BUMN Erick Thohir (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jelang akhir perdagangan tahun 2020, terpantau saham emiten yang didirikan oleh Menteri Badan Usaha Milik negara (BUMN), Erick Thohir berhasil melesat kencang di tengah koreksi indeks acuan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,77%.

Dua perusahaan yang dibangun dalam Grup Mahaka ialah PT Mahaka Media Tbk (ABBA), dan anak usahanya PT Mahaka Radio Intergra Tbk (MARI).

Usut punya usut ternyata menurut kabar pasar yang beredar di kalangan para pelaku pasar, perusahaan media yang mengelola radio-radio di Indonesia ini akan kedatangan investor baru.

Tidak tanggung-tanggung investor baru yang dimaksud adalah perusahaan modal ventura raksasa Alpha JWC Ventures yang memang sudah tidak asing lagi berinvestasi di Indonesia. Tercatat portofolio investasi JWC Ventures di Indonesia termasuk Kopi Kenangan dan aplikasi Kredivo.

Kabarnya JWC Ventures siap menggelontorkan dana hingga US$ 20 juta atau senilai Rp 282 miliar (kurs Rp 14.100/US$) untuk mendanai segmen konten radio digital milik MARI.

Terpantau, data BEI mencatat, pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, saham MARI berhasil melesat kencang 14,10% ke level Rp 89/unit, bahkan selama sepekan terakhir MARI sudah terbang tinggi 61,82%.

Terpantau investor asing juga mulai masuk ke saham MARI pada perdagangan hari ini dengan total beli bersih sebanyak Rp 112 juta dengan transaksi yang tergolong ramai di angka Rp 24 miliar.

Sentimen positif bagi MARI tentu saham juga dirasakan induk usahanya yakni ABBA meski hari ini ABBA terpaksa terkoreksi 4,55% sejatinya sepekan terakhir ABBA sudah melesat kencang 5%.

Dalam keterbukaan informasi diBEI pada 16 Desember silam, Natalina Sindhikara, Direktur Keuangan MARI, menegaskan perseroan tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu, oleh karena itu perseroan tidak membuat laporan kepada BEI, OJK, dan masyarakat umum sebagaimana sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.

"Perseroan sampai saat ini tidak memiliki informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal, karenanya perseroan tidak menyampaikan informasi atau fakta material," katanya.

Pemegang saham MARI per September 2020, PT Beyond Media 40,35%, ABBA 10,66%, Harry Zulnardy 12,53%, Pramata Prima Utama 0,17%, Trimegah Sekuritas 0,17%, dan pubik 36,12%.

Erick Thohir tercatat sebagai pemegang saham pengendali di ABBA, seusai laporan keuangan September 2020. Mayoritas saham ABBA dipegang PT Beyond Media 57,81%, sisanya ada Peak Holdings Luxemborg SARL 10,27%, Troy Reza Warroka 0,01%, Pendiri PT Abdi Bangsa 0,00% dan publik 31,91%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular