
Waskita Jual 11 Ruas Tol, Crazy Rich RI Ini Masuk Bisnis Emas

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik alias Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa kemarin (29/12/2020) ditutup di zona merah dengan pelemahan sebesar 0,94% ke level 6.036,17. Pelemahan ini dibayangi tekanan jual pelaku pasar asing.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 300 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi kemarin mencapai Rp 14,6 triliun.
Pada Rabu ini (30/12), IHSG minus 0,76% di posisi 5.990, pada pukul 11.18 WIB.
Di dalam negeri, kemarin, para pelaku ramai-ramai melakukan aksi ambil untung jelang akhir tahun setelah sebelumnya rencana penarikan rem darurat di ibu kota kembali mencuat sehingga IHSG terpaksa ditutup di bawah level psikologis 6.100 meski sempat melesat kencang pada awal perdagangan.
Berikut ringkasan aksi korporasi untuk mencermati perdagangan Rabu ini.
1.Waskita Siap Lepas 11 Ruas Tol di 2021 via SWF, Bidik Rp 31 T
Emiten konstruksi BUMN, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) tengah mempersiapkan 11 ruas tol untuk didivestasikan tahun depan. Potensi dana yang bisa didapatkan perusahaan dari divestasi ini bisa mencapai Rp 31 triliun.
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan dana hasil divestasi ini dinilai dapat mengurangi beban keuangan perusahaan mulai tahun depan.
Pasalnya saat ini batas kemampuan perusahaan untuk melakukan penjaminan utang (gearing ratio) sudah hampir mencapai batas maksimal, sedangkan kebutuhan pendanaan perusahaan masih terbilang besar.
"Program yang kami lakukan dan disiapkan untuk divestasi proyek tol, ruas-ruas tol yang kami miliki yaitu yang mayoritas maupun yang minoritas kurang lebih 11 ruas. Itu potensinya bisa mencapai Rp 31 triliun dan mudah-mudahan bisa terealisir di 2021," kata Destiawan dalam sebuah webinar, dikutip Selasa (29/12/2020).
2.Grup Kalla Dapet Order Garbarata Rp 303 M dari Bollywood
Emiten permesinan milik Keluarga Kalla, PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK), mendapat kontrak kerja sama dengan nilai sekitar Rp 303 miliar dari Airports Authority of India (AAI) untuk pengadaan 36 unit garbarata atau jembatan penumpang dari bandara ke pesawat.
Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, kerja sama pengadaan garbarata ini adalah kontrak pertama dengan AAI sejak 2001. Durasi kontrak akan berlangsung selama 365 hari dan BUKK punya peluang mendapat tambahan 50% atau 18 unit tambahan setelah pengiriman tahap pertama.
Adapun pengiriman tahap pertama akan dilakukan 5 bulan setelah penandatanganan kontrak. Setelah pengiriman 36 garbarata rampung, AAI akan memberikan penawaran tambahan 36 unit sehingga total pengadaan mencapai 90 unit.
"Dengan pengalaman dan kemampuan produksi, Bukaka optimis dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dengan kualitas yang baik," kata manajemen Bukaka dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (30/12/2020).
3.Wika Realty Jadi Holding Hotel BUMN, Kelola 22 Hotel
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membentuk Holding Hotel BUMN dengan PT Wika Realty yang nantinya akan menjadi induk holding tersebut.
Dalam pembentukan holding tahap pertama, 22 hotel milik empat BUMN akan bergabung.
Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan holding ini merupakan bagian dari perampingan BUMN sebagai institusi bisnis dan global player, menjalankan dan mendukung program pemerintah di bidang pariwisata, serta meningkatkan daya saing dan penciptaan nilai dari konsolidasi bisnis hotel BUMN.
"Konsolidasi bisnis hotel ini sejalan dengan langkah menjadikan BUMN sebagai institusi bisnis yang kompetitif sekaligus mengatur lini bisnis hotel BUMN sehingga BUMN Induk yang sebelumnya membawahi anak-anak usaha hotel dapat dapat menjalankan bisnis sesuai bisnis inti yang dimiliki," kata Kartika dalam siaran persnya, Selasa (29/12/2020).
Keempat BUMN yang dimaksud antara lain Wika Realty yang merupakan anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Aero Wisata anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT Hotel Indonesia Natour (Persero)/HIN dan hotel milik PT Pegadaian (Persero).
