
Listing Terakhir, Saham Emiten Rudiantara & Alex Rusli Cuan!

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan yang bergerak di bidang ads media, mobile apps, dan infrastruktur jaringan, PT Solusi Sinergi Digital (Surge) Tbk (WIFI), mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/12/2020) di hari terakhir perdagangan bursa.
Perseroan melepas sebanyak 156,56 juta saham atau setara 8,04% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran Rp 530 per saham.
Saat debut perdana melantai di pasar modal, emiten dengan kode saham WIFI ini, sahamnya naik 24,53% ke level Rp 660 per saham setelah ditransaksikan sebanyak 6 kali senilai Rp 66,66 juta. Saat ini, nilai kapitalisasi pasar perseroan mencapai Rp 1,29 triliun.
Direktur Utama Solusi Sinergi Digital Hermansjah Haryono menyatakan, pada era digital seperti sekarang ini, manusia tidak dapat terlepas dari teknologi digital.
Pengguna internet di Indonesia yang terus meningkat menandakan masih banyaknya ruang pertumbuhan bagi perusahaan.
"Belum meratanya jangkauan jaringan internet di Indonesia juga dapat menjadi target jangkauan perusahaan pada masa depan," kata Hermansjah Haryono dalam keterangan pers, Rabu (30/12/2020).
Menteri Komunikasi dan Informatika tahun 2014-2019 Rudiantara dan eks bos Indosat Ooredoo, Alexander Steven Rusli yang sudah tidak asing lagi di industri digital dan telekomunikasi merupakan pemegang saham yang juga menjabat sebagai sebagai komisaris perusahaan.
Menurut Hermansjah, hal ini menjadi keunggulan yang sangat berarti bagi Solusi Sinergi Digital dalam menjalankan kegiatan usahanya dan melakukan pengembangan usaha ke depannya.
Lewat IPO, perusahaan yang menggandeng PT Indo Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek ini meraup dana segar sekitar Rp 83 miliar. Seluruhnya akan digunakan sebagai modal kerja, seperti biaya pembayaran sewa ruang iklan, perlengkapan penunjang usaha periklanan, dan overhead cost.
Solusi Sinergi Digital juga akan menerbitkan 283,02 juta saham dalam rangka konversi utang kepada PT Prambanan Investasi Sukses (PIS) dan PT Investasi Gemilang Maju (IGM).
Jumlah tersebut setara 14,54% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dan konversi utang. Dengan begitu, kepemilikan publik setelah IPO dan konversi utang adalah sebesar 22,58%.
Sebagai pemanis, Solusi Sinergi Digital juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak- banyaknya 351,66 juta saham atau 23,33% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh sebelum IPO. Waran ini diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham baru dengan rasio 5 saham baru akan mendapatkan 4 waran seri I.
Waran ini memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp 100 per saham dengan harga pelaksanaan Rp 690 per saham. Adapun seluruh dana hasil pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan untuk modal kerja.
Mengacu situs perusahaan, perusahaan ini cikal bakalnya dimulai dari perusahaan startup media luar ruang pada transportasi masal MacroAd pada 2014 lalu.
Perusahaan berdiri sebagai media iklan berbentuk baru yang terdiri dari cloud-based software, topologi jaringan antar kereta dan layar digital.
Sampai dengan saat ini, perseroan sudah memasang lebih dari 2,000 media iklan, mengembangkan teknologi Programmatic OOH dan Dynamic Content, mengembangkan bisnis digital dengan berbagai mitra dan menggelar 2,800km kabel fiber optik sepanjang Jawa.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emiten Ini Listing Pamungkas di 2020, Komutnya Rudiantara
