
Usai Filipina, Kalbe Farma Tutup Anak Usaha di Singapura

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menyampaikan informasi sehubungan dengan penutupan anak perusahaan atas nama Kalbe Global Pte. Ltd (KG) yang berbasis di Singapura.
"Kalbe Global Pte. Ltd merupakan salah satu entitas anak perusahaan yang didirikan pada tanggal 2 November 2016 dengan presentase kepemilikan saham 100% dimiliki oleh perusahaan," kata Lukito Kurniawan Gozali, Corporate Secretary KLBF, dalam keterbukaan informasi di BEI, Rabu (30/12/2020).
Dia menjelaskan, pada 24 Desember 2020, KG secara efektif ditutup sesuai dengan Ketentuan Undang-Undang di Singapura. KG ditutup karena kondisi perusahaan yang tidak aktif (dormant) dalam grup perusahaan.
"Dengan ditutupnya KG maka kepemilikan saham perusahaan dalam salah satu anak perusahaan atas nama Kalbe International Pte. Ltd. meningkat menjadi 100%," jelasnya.
Sebelumnya pada November lalu, Kalbe melepas kepemilikan saham perseroan di perusahaan entitas anak yang beroperasi di Filipina, Asiawide Kalbe Philippines Inc (AKPI).
AKPI adalah salah satu entitas anak yang 49,99% sahamnya dimiliki oleh perusahaan secara tidak langsung sejumlah 714.229 saham melalui Kalbe International Pte. Ltd.
"Pada 28 Oktober KI mengalihkan seluruh sahamnya di dalam AKPI kepada ARC Holdings Inc. Corporation sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak melalui perjanjian jual beli saham dengan harga transaksi sejumlah PhP7.142,32," ungkap Lukito Kurniawan Gozali.
Menurut Lukito Kurniawan, transaksi ini tidak berdampak material terhadap operasional maupun kondisi keuangan perusahaan.
AKPI adalah perusahaan patungan yang dibentuk perseroan pada 2010 dengan ARC Holdings untuk penjualan produk minuman energi serbuk, ExtraJoss.
Melalui divisi Kalbe Internasional, perseroan juga merambah di 11 negara lainnya seperti Singapura, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Sri Lanka, Afrika Selatan, Nigeria, Thailand dan Uni Eropa dengan beragam merek dagang.
Sebagai tambahan informasi, baru-baru ini perseroan juga mengumumkan kinerja sepanjang 9 bulan pertama tahun ini. KLBF mencaatkan laba bersih Rp 2,03 triliun sampai dengan September 2020, naik 6% dari periode yang sama tahun lalu Rp 1,92 triliun.
Kenaikan laba bersih tersebut seiring dengan penjualan Kalbe Farma yang naik 1,6% menjadi Rp 17,10 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 16,83 triliun.
Penjualan domestik masih mendominasi dengan nilai mencapai Rp 16,24 triliun, naik dari sebelumnya Rp 15,98 triliun, sementara penjualan ekspor juga naik menjadi Rp 859,49 miliar dari sebelumnya Rp 845,52 miliar.
Penjualan di pasar domestik paling besar disumbang obat resep yang mencapai Rp 3,41 triliun, kendati turun dari periode yang sama tahun lalu Rp 3,57 triliun, disusul kemudian produk kesehatan Rp 2,55 triliun, nutrisi Rp 4,78 triliun, dan bisnis distribusi dan logistik Rp 5,50 triliun.
Sedangkan, di pasar luar negeri, ekspor obat resep dominan mencapai Rp 365,15 miliar dari sebelumnya Rp 345,40 miliar, sisanya ekspor produk kesehatan, nutrisi dan distribusi dan logistik.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Meracik Bisnis Emiten Farmasi Pasca-Pandemi