
Emiten Rudiantara Tuntaskan Proyek Serat Optik Kereta Jawa

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan yang bergerak di bisnis backbone fiber, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) sedang merampungkan jaringan serat optik di sepanjang jalur kereta api di Pulau Jawa melalui anak usahanya, PT Integrasi Jaringan Ekosistem (Weave)
CEO Surge, Hermansjah Haryono mengungkapkan, pemasangan serat optik sepanjang rel kereta memiliki risiko gangguan yang sangat minim karena dibangun di area steril jika dibandingkan membangun jaringan serat optik pada jalan raya.
Nantinya, kata dia, perseroan akan memasang serat optik di sepanjang rel kereta di lahan yang dimiliki oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero).
"Pengembangan jaringan serat optik ini didesain untuk menghasilkan jaringan infrastruktur yang lancar, berkapasitas bandwidth besar, serta kestabilan konektivitas dengan latency yang rendah," ungkapnya, Kamis (30/9/2021).
Selain itu, infrastruktur jaringan ini dapat menjangkau seluruh daerah, sehingga mereka dapat menikmati layanan konektivitas yang dapat diandalkan tanpa harus khawatir akan gangguan-gangguan buffering, lagging dan lainnya.
Penggelaran jaringan serat optik di sepanjang jalur kereta di pulau Jawa ini terbagi dalam 6 Ring. Tujuan digunakannya sistem Ring (Loop System) adalah untuk memberikan jaminan kehandalan dalam jaringan yang dibangun.
Manajemen emiten yang komisaris utamanya dijabat mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rudiantara ini menyebut, apabila terjadi suatu risiko pada salah satu ring, maka akan dilayani oleh ring lainnya, sehingga menjadi kesatuan ekosistem Ring yang saling menutupi.
Bila mengacu kepada riset yang dipublikasikan Bank Dunia, bisnis broadband Indonesia baru mencapai 9,7% juta pelanggan tetap, atau baru 4% dari total populasi.
Dengan begitu, bisnis ini masih berpeluang tumbuh seiring dengan meningkatnya daya pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai 73,7% di tahun 2020 menurut survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).
Indonesia saat ini masih tertinggal seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam pada tingkat penetrasi fixed broadband maupun mobile broadband berkecepatan tinggi(4G/LTE).
Selain itu, berdasarkan data Kementerian Kominfo baru 36,03% desa dan 63,02% kecamatan dari seluruh Indonesia yang telah terlewati jaringan kabel serat optik.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba Naik 25x Lipat Tapi Saham Anjlok 36%, WIFI Bisnis Apa?
