
Sempat Galau, IHSG Mantap Melesat 1%! Asing Borong ADRO-ITMG

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama awal pekan Senin (28/12/20) ditutup hijau 1,04% ke level 6.071,49.
Sejatinya IHSG sempat bergerak liar pada awal perdagangan sesi pertama dan sempat anjlok ke zona merah meski dibuka naik hampir 1%. Namun jelang penutupan perdagangan sesi pertama IHSG perlahan merangkak naik.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jualbersih sebanyak Rp 43 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 9,8 triliun.
Tercatat asing melakukan jual bersih di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 23 miliar dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) senilai Rp 19 miliar.
Asing juga melakukan beli bersih (net buy) di saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp 13 miliar dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) Rp 6 miliar.
Beberapa sentimen yang dipantau oleh pelaku pasar jelang tutup tahun salah satunya adalah perkembangan pengesahan anggaran negara di AS. Gara-gara tidak sepakat dengan paket stimulus, Trump masih ogah meneken UU anggaran negara yang bernilai total US$ 2,3 triliun (Rp 32.848,6 triliun).
"Saya meminta kongres untuk mengamandemen UU ini dan menaikkan bantuan dari US$ 600 yang sangat rendah itu ke US$ 2.000, atau US$ 4.000 untuk pasangan. Saya juga meminta kongres untuk menghapus belanja-belanja yang tidak berguna dari anggaran negara ini.
"Kirimkan ke meja saya UU yang layak. Kalau tidak, pemerintah berikutnya harus memberikan stimulus dan mungkin saya pemerintahan itu adalah saya. Kami akan selesaikan. Terima kasih," sebut Trump dalam pidato berdurasi 4 menit 9 detik yang diunggah di Twitter.
Tanpa duit yang disalurkan lewat anggaran negara, pemerintahan AS terancam tutup alias shutdown. Hanya beberapa layanan vital yang masih beroperasi, sisanya berhenti untuk sementara.
Namun kabar baik, Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya menandatangani undang-undang (UU) anggaran negara senilai US$ 2,3 triliun (Rp 32.848,6 triliun), yang berisi bantuan besar Covid-19 US$ 900 miliar, Minggu (27/12/2020). Langkah ini akan memperpanjang tunjangan pengangguran hingga Maret 2021.
Sentimen berikutnya yakni masih kabar positif, tercapainya kesepakatan Inggris dan Uni Eropa. Pada 1 Januari 2021, masa transisi 'perceraian' Inggris dengan Uni Eropa (Brexit) akan berakhir dan harus ada kesepakatan untuk menentukan masa depan perdagangan di antara keduanya.
"Kesepakatan sudah tercapai. Kita kembali memegang kendali atas arus uang, perbatasan, hukum, perdagangan, dan perairan. Kesempatan ini sangat fantastis, mencakup bebas bea masuk dan bebas kuota perdagangan dengan Uni Eropa," ungkap seorang sumber di kantor Perdana Menteri Inggris, seperti dikutip dari Reuters.
Kata sepakat dari London dan Brussels mengakhiri 'drama' Brexit yang terjadi bertahun-tahun. Satu ketidakpastian besar kini bisa dicoret dari daftar, tentu sebuah perkembangan yang melegakan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500