Virus Corona Mutasi Tiba di Singapura, Dolarnya Masih Perkasa

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
28 December 2020 12:27
Ilustrasi dolar Singapura (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi dolar Singapura (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat melawan rupiah pada perdagangan Senin (28/12/2020), hingga mendekati level tertinggi dalam 2 bulan terakhir.

Padahal virus corona yang sudah bermutasi di Inggris sudah sampai ke Singapura. Virus corona tersebut dikatakan bisa menyebar 70% lebih cepat ketimbang sebelum bermutasi.

Pada pukul 12:08 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.672,85, dolar Singapura menguat 0,23% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 5 November.

Pada Rabu (23/12/2020) malam waktu setempat, Singapura melaporkan kasus pertama virus corona mutasi yang disebut VUI-202012/01. 

Melansir Channel News Asia, VUI-202012/01 datang dari seorang pelajar berusia 17 tahun, yang sebelumnya belajar di Inggris sejak Agustus lalu. Remaja tersebut tiba di Singapura pada 6 Desember lalu dan menyampaikan pemberitahuan tinggal di rumah di fasilitas khusus saat kedatangan.

"Siswa itu mengalami demam pada 7 Desember, dan dipastikan terinfeksi virus corona pada 8 Desember," kata Departemen Kesehatan Singapura.

"Karena dia telah diisolasi setibanya di Singapura, kami dapat mencegah kasus ini sehingga tidak ada penularan lebih lanjut yang timbul darinya," lanjut keterangan otoritas kesehatan Singapura.

Selain itu, beberapa orang yang pernah kontak dengan remaja tersebut juga sudah dikarantina, dan dinyatakan negatif virus corona.

Singapura merupakan salah satu negara yang sukses meredam penyebaran virus corona, sehingga meningkatkan kepercayaan pelaku pasar, yang pada akhirnya membuat aliran modal masuk dan membuat mata uangnya perkasa.

Ketika banyak negara terkena serangan gelombang kedua beberapa bulan terakhir, Singapura masih sukses meredam penyebarannya. Korea Selatan bahkan kini menghadapi serangan virus corona gelombang ketiga, penambahan kasus harian mencatat rekor tertinggi, Begitu juga dengan Jepang.

Negara-negara Eropa juga sama, dilanda lonjakan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) sehingga kebijakan pembatasan sosial (sosial distancing) kembali harus diketatkan.

Tetapi Singapura, sejak Agustus lalu sukses meredam penyebaran virus corona, bahkan sejak Oktober penambahan kasus per hari tidak pernah lebih dari 30 kasus.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasar RI Libur, Kurs Dolar Singapura Naik ke Rp 10.750/SG$

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular