
Inggris 'Cerai Baik-baik' dengan UE, Pasar Siap Lompat Girang

Pasar finansial global menyambut baik kesepakatan itu. Hal itu terbukti bursa saham Eropa dan Amerika Serikat (AS) menghijau Kamis kemarin. Padahal, sebelumnya market di UE dan AS sedang menghadapi tekanan besar akibat lonjakan kasus pandemi penyakit virus corona (Covid-19), serta mutasi virus corona di Inggris yang dikatakan dapat menyebar 70% lebih cepat.
Pasar Eropa dan AS sebenarnya belum merespon penuh kesepakatan itu. Sebab perdagangan sudah berakhir sebelum pengumuman dilakukan. Pasar Asia juga belum merespons sebab libur Natal hari ini. Sehingga dampak penuh baru akan terlihat pada pekan depan, dan berpotensi mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Selain itu dari pasar mata uang, poundsterling melesat Kamis kemarin hingga mendekati level tertinggi dalam lebih dari 2,5 tahun terakhir. Mata uang euro juga ikut terkerek naik. Itu artinya dolar AS mendapat tekanan yang akan menguntungkan bagi rupiah pekan depan.
Dolar AS merupakan mata uang yang menyandang status safe haven. Saat sentimen pelaku pasar sedang bagus merespons deal Brexit, maka daya tariknya akan menurun. Pelaku pasar cenderung mengalirkan investasinya ke aset-aset berisiko dengan imbal hasil tinggi, dan rupiah menjadi salah satu yang mendapat rezeki.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/miq)[Gambas:Video CNBC]