Bursa Asia Ijo Royo-royo, IHSG Bisa Mengekor Kalau Gak Libur

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
24 December 2020 17:20
People walk past an electronic stock board showing Japan's Nikkei 225 index at a securities firm in Tokyo Wednesday, Dec. 11, 2019. Asian stock markets have risen following a report President Donald Trump plans to delay a tariff hike on Chinese goods. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Foto: Bursa Jepang (Nikkei). (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham Asia menguat pada perdagangan Kamis (24/12/2020), sementara pasar efek Indonesia libur hingga Jumat besok menyambut Hari Raya Natal.

Indeks Nikkei Jepang menguat 0,54%, Hang Seng Hong Kong naik 0,16% Kospi Korea Selatan melesat 1,7%, hanya Shanghai Composite China yang melemah 0,57%.

Dari Asia Tenggara, indeks Strait Times Singapura menguat 0,3%, SET Thailand meroket 2,5%, sementara FTSE Malaysia melemah 0,38%.

Seandainya tidak libur Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga bisa mengekor di zona hijau, memangkas kemerosotan di pekan ini.

Dalam 3 hari perdagangan sebelumnya, IHSG membukukan sekali penguatan, sementara sisanya ambrol. Kemarin, bahkan sempat merosot hingga 2,8% ke 5.853,261, sebelum berhasil memperbaiki posisinya, dan berakhir di level 6.008,709, melemah 0,24%.

Total sepanjang pekan ini IHSG melemah 1,57%, sekaligus mengakhiri reli panjang di 11 pekan beruntun. Total penguatan selama periode tersebut nyaris 24%, sehingga memicu aksi ambil untung (profit taking) di pekan ini yang membuat IHSG akhirnya merosot.

Sentimen positif hari ini bagi bursa saham global datang dari Eropa. Inggris dan Uni Eropa dilaporkan berada di tahap akhir kesepakatan dagang, dan kemungkinan akan dicapai pada Kamis waktu setempat.

Dengan kesepakatan tersebut maka keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau yang dikenal dengan Brexit, yang akan terjadi awal tahun depan akan lebih smooth, alias tidak terjadi hard Brexit.

Hard Brexit merupakan sesuatu yang ditakutkan pelaku pasar, sebab bisa membawa ekonomi Inggris merosot tajam, juga menyeret ekonomi negara-negara Eropa lainnya.

Sentimen positif sebenarnya datang dari reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Pergantian tersebut diharapkan bisa meningkatkan kinerja dalam hal penanggulangan virus corona beserta dampaknya, serta membangkitkan perekonomian.

Jokowi mengganti 6 menterinya dan diharapkan bisa meningkatkan kinerja dalam hal penanggulangan virus corona beserta dampaknya, serta membangkitkan perekonomian.

Jokowi kemarin memperkenalkan Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial. Kemudian Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wisnutama.

Budi Gunadi Sadikin (BGS) ditunjuk sebagai Menteri Kesehatan menggantikan Terawan Agus Putranto.

Jabatan Menteri Agama kini diberikan ke Yaqut Cholil Quomas menggantikan Fachrul Razi. Sakti Wahyu Trenggono ditunjuk sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, terakhir M. Lutfi menggantikan Agus Suparmanto sebagai Menteri Perdagangan.

Ekonom Senior Faisal Basri secara khusus menyebut penunjukkan BGS sebagai secercah harapan baru dalam penanganan Covid-19.

"Ada secercah harapan penanganannya, akan lebih seksama dengan Pak Budi Gunadi Sadikin menjadi Menteri Kesehatan. Dia tahu apa yang harus dia lakukan berdasarkan sains dan data, karena selain profesional, dia juga sigap dan orang pembelajar," kata Faisal Basri dalam diskusi virtual Indef, dikutip Kamis (24/12).

"Jadi dengan dibantu oleh para ahli yang mumpuni, Insya Allah kita memiliki path (jalan) yang lebih jelas untuk mengatasi virus ini," kata Faisal melanjutkan.

Penanggulangan Covid-19 memang menjadi kunci pemulihan ekonomi, ketika penyebarannya berhasil diredam, maka masyarakat akan lebih leluasa beraktivitas, sehingga roda perekonomian bisa berputar lebih kencang.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular