Kasus Corona Tembus 76 Juta, Bursa Saham Asia Membara

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 December 2020 08:54
Bursa Korea (KOSPI). (AP Photo/Lee Jin-man)
Ilustrasi Bursa Saham Korea Selatan (AP Photo/Lee Jin-man)

Perkembangan ini membuat sejumlah negara memperketat pembatasan sosial (social distancing). Di Irlandia, pemerintah akan menutup restoran, bar, dan toko-tokok non-esensial. Kebijakan ini kemungkinan akan bertahan hingga Maret 2021.

Inggris, yang sedang menjadi sorotan dunia karena penyebaran virus corona jenis baru yang lebih menular, kembali jadi 'korban'. Pemerintah Kanada akan menelusuri warganya yang pernah berkunjung ke Inggris, mereka akan diperiksa dan wajib melakukan karantina. Pemerintah India pun akan melakukan hal serupa.

"Ini kenyataannya. Hari-hari paling kelam dalam peperangan melawan virus corona ada di depan kita, bukan di belakang," tegas Joseph 'Joe' Biden, Presiden AS Terpilih, sebagaimana diwartakan Reuters.

Suramnya mood dunia menjelang Hari Natal-Tahun Baru membuat investor di bursa saham mundur teratur. Tidak ada perburuan terhadap aset-aset berisiko, semua mencari aman.

Sepertinya investor kini memburu emas, yang memang berstatus sebagai aset aman (safe haven). Pada pukul 08:25 WIB, harga emas dunia di pasae spot naik 0,4% ke US$ 1.866,95/troy ons. Wajar saja bursa saham Asia merah, wong investor lari ke sang logam mulia...

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular