Kasus Corona Tembus 76 Juta, Bursa Saham Asia Membara

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 December 2020 08:54
Bursa Jepang (Nikkei).  (AP Photo/Koji Sasahara)
Ilustrasi Bursa Saham Jepang (AP Photo/Koji Sasahara)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia cenderung melemah pada perdagangan pagi ini. Sepertinya bursa saham Benua Kuning 'tertular' Wall Street yang juga merah.

Pada Rabu (23/12/2020) pukul 08:44 WIB, berikut perkembangan indeks saham utama Asia:

Dini hari tadi waktu Indonesia, bursa saham New York berakhir cenderung melemah. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan S&P 500 masing-masing terkoreksi 0,67% dan 0,21%. Hanya Nasdaq Composite yang masih bertahan hijau dengan penguatan 0,51%.


Seperti kemarin, investor masih mencemaskan perkembangan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Per 22 Desember 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat jumlah pasien positif corona di seluruh negara mencapai lebih dari 76 juta orang, tepatnya 76.250.431. Bertambah 524.065 orang (0,69%) dibandingkan sehari sebelumnya.

Dalam 14 hari terakhir (9-22 Desember 2020), rata-rata pasien baru bertambah 642.698 orang setiap harinya. Melonjak dibandingkan 14 hari sebelumnya yaitu 591.185 orang per hari.

Perkembangan ini membuat sejumlah negara memperketat pembatasan sosial (social distancing). Di Irlandia, pemerintah akan menutup restoran, bar, dan toko-tokok non-esensial. Kebijakan ini kemungkinan akan bertahan hingga Maret 2021.

Inggris, yang sedang menjadi sorotan dunia karena penyebaran virus corona jenis baru yang lebih menular, kembali jadi 'korban'. Pemerintah Kanada akan menelusuri warganya yang pernah berkunjung ke Inggris, mereka akan diperiksa dan wajib melakukan karantina. Pemerintah India pun akan melakukan hal serupa.

"Ini kenyataannya. Hari-hari paling kelam dalam peperangan melawan virus corona ada di depan kita, bukan di belakang," tegas Joseph 'Joe' Biden, Presiden AS Terpilih, sebagaimana diwartakan Reuters.

Suramnya mood dunia menjelang Hari Natal-Tahun Baru membuat investor di bursa saham mundur teratur. Tidak ada perburuan terhadap aset-aset berisiko, semua mencari aman.

Sepertinya investor kini memburu emas, yang memang berstatus sebagai aset aman (safe haven). Pada pukul 08:25 WIB, harga emas dunia di pasae spot naik 0,4% ke US$ 1.866,95/troy ons. Wajar saja bursa saham Asia merah, wong investor lari ke sang logam mulia...

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular