Simak 8 Kabar Pasar, Modal untuk Berburu Cuan Hari Ini

Monica Wareza, CNBC Indonesia
23 December 2020 08:29
Warga mempelajari platform investasi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta
Foto: Pengunjung mempelajari platform investasi digital di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Selasa (22/12/20) terhenti di zona merah 2,31% ke level 6.023,28 setelah kemunculan strain baru virus corona di berberapa negara di Eropa.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 686 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 20,8 triliun.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengumumkan temuan varian baru virus corona bernama VUI 202012/01 atau dalam klaster pohon filogenetiknya (pohon kekerabatan berdasarkan data genetik) disebut sebagai varian B.1.1.7.

Varian baru virus Covid-19 tersebut dikabarkan memiliki 70% peluang penularan lebih tinggi ketimbang strain awalnya. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) telah mengidentifikasi virus ini di Denmark, Belanda, dan Australia.

Untuk memulai lagi perdagangan hari ini Rabu (23/12/2020), ada baiknya disimak sederet kabar emiten yang terjadi kemarin.

1. Sah! Bangkok Bank Dilebur, Bank Permata Menjadi Bank BUKU IV

Penggabungan PT Bank Permata Tbk (BNLI) dengan Bangkok Bank Kantor Cabang Indonesia (BBI) resmi menjadikan bank ini masuk dalam kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 4 dengan modal lebih dari Rp 30 triliun.

Penggabungan ini telah mendapatkan efektif dari OJK pada 21 Desember 2020 dengan Bangkok Bank Public Company Limited selaku pemegang saham pengendali.

Operasional BBI ini setelah penggabungan di Jakarta dan Surabaya akan dilakukan sebagai Bank Permata. Sedangkan kantor cabang di Medan ditutup akan ditutup setelah tanggal efektif integrasi dan semua transaksi perbankan akan dilayani oleh Bank Permata.

2. Wow...Bakal Ada Deal Gede! Indosat & Tri Bakal Merger?

Raksasa keuangan asal Hong Kong, CK Hutchison Holdings Ltd. dikabarkan mendekati kesepakatan dengan Ooredoo QPSC asal Qatar, berkaitan dengan rencana konsolidasi operasi telekomunikasi dua anak usaha mereka di Indonesia.

"CK Hutch sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk menggabungkan bisnis telekomunikasi di Indonesia dengan PT Indosat, kata sumber Bloomberg yang mengetahui rencana ini, dikutip Selasa (22/12/2020).

Hutchison memiliki bisnis operator Tri yakni ke PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia), sementara Ooredoo memiliki sekitar 65% saham PT Indosat Tbk (ISAT) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

3. Emiten TV Kabel Milik Hary Tanoe Rilis Saham Baru Rp 857 M

Emiten tv kabel milik taipan Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Vision Network Tbk (IPTV), berencana melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement.

Mengacu pengumuman di laman keterbukaan informasi BEI, MNC Vision akan melaksanakan private placement dengan menerbitkan sebanyak 2,85 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga pelaksanaan Rp 300 per saham.

Aksi korporasi ini sudah mendapat persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan pada 7 Agustus dan 23 September 2020.

4. Siap Digeber! OJK & BI Ramal Kredit Perbankan 6-9% di 2021

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi penyaluran kredit pada tahun depan akan tumbuh menjadi 6-7%, sementara Bank Indonesia (BI) meramal nilai laju kredit tak jauh berbeda meski lebih tinggi yakni akan tumbuh antara 7-9% seiring dengan mulai pulihnya aktivitas ekonomi.

Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) juga diprediksi tumbuh double digit 10-12% pada tahun depan. Sebelumnya, per Oktober 2020, laju penyaluran kredit perbankan tercatat mengalami kontraksi sebesar -0,47% secara tahunan, sedangkan DPK tumbuh 12,12% yoy (year on year).

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan untuk tahun ini laju kredit berat lantaran belum adanya pemulihan dari kredit-kredit korporasi, lantaran kredit ditopang oleh UMKM saat ini.

5. Perdagangan Saham ADHI Dibuka, BEI Suspensi 2 Saham Lagi!

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut penghentian sementara perdagangan saham emiten konstruksi BUMN, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) di pasar reguler dan pasar tunai.

Sementara itu, dalam waktu bersamaan, BEI menghentikan sementara perdagangan saham (suspensi) dua emiten lainnya yakni PT Indosterling Tehcnomedia Tbk (TECH) dan PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) karena terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan sehingga perlu adanya cooling down.

Pembukaan perdagangan ADHI dimulai pada sesi I, Selasa (22/12) ini, sementara suspensi bagi TECH dan ZBRA juga dimulai pada awal sesi I ini.

6. Parah! Potensi Kerugian Asabri Rp 17 T, Lebih dari Jiwasraya

Kejaksaan Agung (Kejagung) menyebut potensi kerugian yang terjadi di PT Asabri (Persero) nilainya mencapai Rp 17 triliun. Sedikit lebih besar dari kerugian yang terjadi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang nilainya mencapai Rp 16,8 triliun.

Jaksa Agung ST. Burhanuddin menyebutkan nilai tersebut disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan merupakan hasil audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Kemudian juga sudah mendapatkan tadi Pak Menteri kepada saya tentang hasil investigasi BPKP yang diperkirakan kerugiannya Rp 17 triliun. Jadi mungkin sedikit lebih banyak dari Asuransi Jiwasraya," kata Burhanuddin di Gedung Kejaksaan Agung, Selasa (22/12/2020).

7. Bos OJK: Fundraising Pasar Modal 2021 Bisa Tembus Rp 180 T

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meyakini aktivitas penghimpunan dana melalui penawaran umum di pasar modal atau fundraising pada 2021 diproyeksikan mencapai Rp 150 triliun-Rp 180 triliun seiring dengan jumlah pipeline yang sudah ada dan disampaikan kepada otoritas pasar modal dan otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Di pasar modal, kami optimistis raising fund Rp 150-180 triliun. Karena kita bisa indentifikasi yang masuk di pasar modal sudah ada, pipeline sudah ada," katanya dalam Outlook Perekonomian Indonesia 2021, secara virtual yang disaksikan di Hotel Kempinski, Selasa (22/12/2020).

8. Hore! RUPS Setujui Nama Bank Bukopin Berubah Jadi KB Bukopin

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) menyetujui pergantian nama menjadi KB Bukopin, pada Selasa (22/12/2020).

Bukopin melakukan pergantian nama dan logo Perseroan sebagai upaya perbaikan citra dan reputasi Perseroan, serta mengkombinasikan kekuatan merk Perseroan yang sudah ada dengan kekuatan merk KB sebagai pemegang saham pengendali (PSP) dan majority shareholder. Pergantian nama dan logo Perseroan merupakan bagian dari strategi dan proses transformasi yang saat ini sedang berlangsung.

Pada Agenda ini, kuorum menyetujui perubahan (Rebranding) nama, maka setelah 50 tahun, Bank Bukopin kini bertransformasi menjadi KB Bukopin.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular