Varian Baru Corona Serang Inggris, Bursa Eropa Dibuka Anjlok

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
21 December 2020 16:00
FILE PHOTO: A trader works at Frankfurt's stock exchange in Frankfurt, Germany, April 6, 2018. REUTERS/Ralph Orlowski/File Photo
Foto: REUTERS/Ralph Orlowski

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa dibuka melemah pada sesi awal perdagangan Senin (21/12/2020), karena investor gentar mendengar kabar temuan varian baru virus Corona yang berujung pada penutupan kota-kota besar d Inggris.

Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa drop 1,8% di awal perdagangan. Semua saham sektoral berada di jalur negatif, dipimpin indeks saham sektor perjalanan dan tamasya yang anjlok 4%.

Setengah jam kemudian koreksi indeks Stoxx memburuk menjadi 7,7 poin (-1,94%) ke 388,22. Indeks DAX Jerman turun 281,4 poin (-2,1%) ke 13.349,12 dan CAC Prancis melemah 127,6 poin (-2,3%) ke 5.400,24. Di sisi lain, indeks FTSE Inggris surut 77,2 poin (-1,18%) ke 6.452,01.

Para pelaku pasar ketar-ketir mendengar kabar mutasi di Inggris yang memicu karantina wilayah (lockdown) London dan beberapa bagian Tenggara Inggris, serta pelarangan aktivitas kumpul-kumpul untuk merayakan Natal.

Varian baru tersebut dikabarkan memiliki 70% peluang penularan lebih tinggi ketimbang strain awalnya. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) telah mengidentifikasi virus tersebut di Denmark, Belanda, dan Australia.

Akibatnya, beberapa negara di Eropa pun melarang pendatang dari Inggris, di antaranya Prancis, Jerman, Italia, Irlandia dan Belanda serta Kanada. Kurs poundsterling anjlok terhadap dolar Amerika Serikat (AS), melemah 1,7% ke kisaran US$ 1,33 per sterling.

Situasi ini berpeluang memperparah prospek kesepakatan pasca Brexit. Sejauh ini, Inggris dan Uni Eropa masih mengalami kebuntuan mengenai hubungan dagang kedua belah pihak setelah Inggris resmi meninggalkan pakta perdagangan tersebut mulai 31 Desember.

Kontrak berjangka (futures) di AS cenderung flat bahkan setelah Kongres mencapai kesepakatan stimulus senilai US$ 900 miliar. Proses pemungutan suara akan berlangsung pada malam nanti.

Sementara itu, bursa saham Asia cenderung bergerak variatif menyusul kenaikan kasus Corona di Jepang dan Korea Selatan. Dari Benua Biru, pelaku pasar akan mencermati rilis indeks keyakinan konsumen zona Euro.

Saham perusahaan yang terkait dengan industri penerbangan pun terkoreksi. Saham IAG (induk usaha British Airways) anjlok 13,5% dan memimpin koreksi, sedangkan saham Lufthansa dan Rolls-Royce kompak ambles lebih dari 7%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ikuti Tren Global, Bursa Eropa Dibuka Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular