Gojek Caplok 22% Saham Bank Jago, Begini Rencana Besarnya

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
18 December 2020 17:05
Sekretariat Presiden (Setpres) saat membagikan paket nasi box bagi para pengendara seperti gojek dan grab yang melewati Jl. Veteran, Jakarta Pusat. (Biro Setpres RI)
Foto: Ilustrasi Gojek. (Biro Setpres RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gojek akhirnya mengumumkan investasi PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang merupakan bank berbasis teknologi di Indonesia yang sebelumnya bernama Bank Artos Indonesia.

Aksi korporasi ini merupakan bagian dari rencana investasi jangka panjang dan kemitraan strategis Gojek dan Bank Jago untuk mendorong percepatan inklusi keuangan di Indonesia yang juga digencarkan pemerintah.

Pengumuman akuisisi ini mengesahkan transaksi jumbo yang terjadi di pasar saham dalam negeri di Jumat ini (18/12/2020). Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), ada 4 transaksi jumbo saham ARTO, di pasar negosiasi.

Transaksi itu yakni penjualan investor asing yang menggunakan broker PT Indo Capital Sekuritas (IU), PT UOB Kay Hian Sekuritas (AI), dan PT UBS Sekuritas (AK) dan pembelinya investor domestik yang menggunakan broker PT Trimegah Sekuritas (LG).

Jumlah transaksi di pasar nego ini sangatlah masif yakni sebanyak 19,56 juta lot ARTO senilai Rp 2,25 triliun. Transaksi ini sendiri sebesar 18,01% dari jumlah saham ARTO yang beredar.

Transaksi ini juga muncul setelah awal pekan lalu pada Senin (14/12/20) terjadi juga transaksi jumbo di pasar negosiasi yakni transaksi crossing (tutup sendiri satu broker yang sama) oleh PT Trimegah Sekuritas (LG) dengan jumlah transaksi sebanyak 4,49 juta lot ARTO senilai Rp 524 miliar. Transaksi ini sebesar 4,13% dari jumlah saham ARTO yang beredar.

Bila transaksi ini dilakukan oleh investor yang sama, maka sang investor tersebut telah menggenggam saham Bank Jago 22,14%.

Manajemen Gojek menegaskan, tujuan utama dari kolaborasi strategis ini adalah menyediakan layanan perbankan digital melalui platform Gojek, sehingga jutaan pelanggan Gojek dapat membuka rekening Bank Jago dan mengelola keuangan lebih mudah lewat aplikasi Gojek.

Kolaborasi ini juga membuka potensi kerja sama dengan berbagai institusi keuangan dan perbankan lain untuk mendukung mereka menjangkau lebih banyak konsumen.

Di sisi lain, manajemen Gojek menyatakan, pangsa perbankan digital di Indonesia sangat luas.

Indonesia merupakan negara keempat terbesar di dunia dengan populasi masyarakat yang belum memiliki rekening bank (unbanked population). Lima puluh dua persen penduduk dewasa - atau sekitar 95 juta - tidak memiliki rekening bank dan lebih dari 47 juta penduduk dewasa tidak memiliki akses memadai pada kredit, investasi dan asuransi.

Sementara di lain pihak, penetrasi smartphone di Indonesia mencapai hingga 70%-80%; hal ini menandakan masyarakat Indonesia secara infrastruktur siap untuk perbankan digital.

Namun pihak Gojek menyatakan, terlaksananya transaksi ini tidak mengubah pengendalian saham di Bank Jago. PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) dan Wealth Track Technology (WTT) tetap sebagai pemegang saham pengendali dengan total kepemilikan saham 51%.

"Investasi di Bank Jago merupakan bagian dari strategi bisnis jangka panjang yang akan memperkuat pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis Gojek ke depannya. Kemitraan dengan Bank Jago adalah sebuah pencapaian baru bagi Gojek dalam menyediakan berbagai solusi dari masalah sehari-hari melalui teknologi," kata Andre Soelistyo, Co-CEO Gojek, dalam pernyataan resmi, Jumat (18/12/2020).

Bank berbasis teknologi seperti Bank Jago akan memperkuat ekosistem Gojek sekaligus akan membuka akses yang lebih luas kepada layanan perbankan digital bagi masyarakat Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi kedua perusahaan untuk mendorong percepatan inklusi keuangan di Indonesia.

"Kolaborasi ini akan menjadi awal dari cara baru dalam menawarkan layanan keuangan kepada para pengguna Gojek. Melalui kolaborasi ini, kami juga dapat mengembangkan model agar bisa bermitra dengan berbagai institusi perbankan lainnya."

"Kami ingin terus meningkatkan kerjasama seperti ini, agar aplikasi Gojek dapat semakin menjadi andalan masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan finansial mereka," ujar Andre yang memimpin tiga unit usaha di Gojek, yakni, pembayaran digital (GoPay), layanan jasa keuangan seperti PayLeter serta Solusi B2B dan merchant.

"Kolaborasi strategis antara Bank berbasis teknologi seperti Jago dan super-app seperti Gojek merupakan yang pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Kolaborasi mendalam ini akan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dan bisa terus menjadikan Indonesia tuan rumah di negeri sendiri," kata Kharim Siregar, Direktur Utama Bank Jago, dalam konferensi pers, Jumat sore.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap Rights Issue 3 Miliar Saham, Bank Jago Kerek Modal Inti

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular