
Terkoreksi Tipis, IHSG Tetap Menguat 11 Pekan Beruntun

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir Pekan Jumat (18/12/20) ditutup terkoreksi tipis 0,15% ke level l6.104,32. Meskipun terkoreksi, IHSG sukses mengakhiri pekan ketiga Desember dengan apresiasi 2,80% dan sukses menguat 11 pekan beruntun.
IHSG memerah setelah Gubernur DKI Jakarta, melakukan pengetatan protokol liburan Natal dan Tahun Baru untuk menekan angka corona di DKI.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 561 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp23,2triliun.
Tercatat asing melakukan jual bersih di saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 146miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 347 miliar.
Asing juga melakukan beli bersih (net buy) di saham PT Astra Internasional Tbk(ASII) Rp 87 miliar dan PT United Tractors Tbk(UNTR) Rp 38miliar.
Sentimen negatif bagi pasar modal datang setelah Gubernur Anies menerbitkan Sergub yang berisi aturan yang harus dilakukan oleh setiap warga Jakarta untuk mengendalikan Covid-19.
Pertama, memprioritaskan ada di rumah dan mengurangi kegiatan di luar rumah kecuali untuk kegiatan yang mendasar dan mendesak. Adapun saat melakukan kegiatan mendesak wajib melakukan protokol kesehatan.
Kemudian, pelaku usaha hingga perkantoran hanya boleh dilakukan hingga pukul 19.00 WIB dengan kapasitas jumlah orang yang berada di kantor maksimal 50%.
Begitu juga untuk pusat perbelanjaan, kafe, restoran hingga tempat wisata maksimal pengunjung hanya boleh 50%. Namun jam bukanya lebih lama dari kantor yakni bisa hingga pukul 21.00 WIB.
Khusus pada tanggal 24 Desember - 27 Desember 2020 dan 31 Desember - 3 Januari 2021, bagi yang melaksanakan ibadah hanya boleh dilaksanakan hingga 19.00 WIB.
Jika melihat tren penambahan kasus Covid-19 di Indonesia sendiri sedang terus menanjak, dan Jakarta masih menjadi penyumbang terbanyak. Sehingga pengendalian memang diperlukan, meski harus berdampak pada melambatnya pemulihan ekonomi.
Sentimen positif bagu bursa Benua Kuning sendiri datang dariWall Street yang melesatkencang menembus level tertinggi sepanjang masa dimana indeks Dow lompat 0,49%, S&P 500 naik 0,58%, dan Nasdaq terapresiasi 0,84%.
Bursa Paman Samsebagai kiblat bursa saham dunia tentunya mengirim sentimen positif ke pasar Asia hari ini, termasuk IHSG. Dengan demikian, peluang IHSG memperpanjang reli menjadi 11 pekan beruntun terbuka lebar.
Setelah The Fed berkomitmen untuk menerapkan kebijakan moneter longgar setidaknya 2 tahun ke depan, perhatian kini tertuju ke stimulus fiskal.
Kongres AS punya tenggat waktu hingga Jumat malam waktu setempat sebab pemerintahan AS akan mengalami shutdown pada hari Sabtu kecuali anggaran belanja pemerintah kembali diperpanjang selama selama satu minggu, seperti yang dilakukan pada pekan lalu.
Anggaran untuk tunjangan pengangguran akan habis sehari setelah Natal, sehingga stimulus fiskal harus dicairkan sebelum akhir pekan depan. Hal tersebut membuat pelaku pasar optimis stimulus akan segera cair, dan sentimen pun membaik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500