
Cuan Besar, yang Borong Saham Konstruksi Sedang Pesta Pora

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten sektor konstruksi yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melesat pada perdagangan hari ini Jumat (18/12) melanjutkan kenaikan pada perdagangan Kamis kemarin (17/12).
Tim Riset CNBC Indonesia menilai kenaikan saham emiten konstruksi dan emiten semen terjadi setelah pemerintah menerbitkan payung hukum Peraturan Pemerintah (PP) melalui pembentukan Lembaga Pengelola Investasi alias Sovereign Wealth Fund (SWF) yang sudah diamanatkan sebelumnya dalam Omnibus.
Pemerintah telah menyelesaikan dua peraturan pelaksanaan turunan dari Undang-Undang Cipta Kerja (UU Omnibus Law Ciptaker) dan satu Keputusan Presiden (Kepres) dalam memayungi pendirian dana abadi (Sovereign Wealth Fund)Lembaga Pengelola Investasi yang akan menjadi alternatif pembiayaan untuk pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia.
Sebanyak dua regulasi turunan tersebut yakni Peraturan Pemerintah (PP) No. 73 Tahun 2020 tentang Modal Awal Lembaga Pengelola Investasi dan Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2020 tentang Lembaga Pengelola Investasi (LPI).
Keduanya merupakan peraturan pelaksanaan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, terutama di bidang investasi.
Kemudian ada lagi lagi aturan yakni Keputusan Presiden Nomor 128/P Tahun 2020 tentang Pembentukan Panitia Seleksi Pemilihan Calon Anggota Dewan Pengawas LPI dari Unsur Profesional.
Dengan dikebutnya SWF diharapkan ini akan mendorong pembangunan infrastruktur dan proyek strategis lainnya di Indonesia dan menguntungkan emiten konstruksi BUMM yang hari ini berhasil melesat kencang.
Apakah sentimen positif yang terus datang ke sektor konstruksi menyebabkan investor asing berniat mengkoleksi saham-saham Pelat Merah ini, apakah ada saham konstruksi yang diborong asing? Simak tabel berikut.
Tercatat kenaikan paling pesat hari ini dibukukan oleh PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang berhasil melesat 7,77% ke level harga Rp 1.595/unit. Meskipun melesat kencang, ternyata investor asing melego bersih saham ADHI dengan total jualan sebanyak Rp 6,01 miliar.
Meskipun pada perdagangan hari ini dilego asing, sejatinya saham ADHI menjadi satu-satunya saham konstruksi Pelat Merah yang dikoleksi oleh investor asing selama sepekan terakhir dengan beli bersih mencapai Rp 5,37 miliar, sementara saham konstruksi pelat merah lain dilego oleh asing.
Sedangkan untuk saham konstruksi Pelat Merah yang paling banyak diborong asing pada perdagangan hari ini jatuh kepada PT PP Tbk (PTPP) yang dibeli bersih asing Rp 27,21 miliar yang menyebabkan sahamnya melesat 3,81% pada perdagangan hari ini.
Meskipun dibeli bersih asing dalam jumlah masif pada perdagangan hari ini sejatinya PTPP masih dilego asing selama sepekan terakhir. Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan penjualan bersih di saham PTPP sebanyak Rp 29,77 miliar sepekan terakhir dan menjadi saham konstruksi BUMN yang paling banyak dilego asing sepekan terakhir.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500