Ada Transaksi Jumbo Rp1,2 T, GoPay Beli Saham Bank Jago Lagi?

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
18 December 2020 11:56
Gojek (dok Gojek)
Foto: Gojek (dok Gojek)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah transaksi jumbo kembali terjadi di PT Bank Jago Tbk (ARTO) seiring rumor GoPay, sayap fintech dari Gojek telah masuk resmi ke bank ini.

Data perdagangan sesi pertama, Jumat (18/12/2020) mencatat muncul transaksi jumbo di pasar negosiasi yakni transaksi penjualan investor asing yang menggunakan broker PT Indo Capital Sekuritas (IU) dan pembelinya investor domestik yang menggunakan broker PT Trimegah Sekuritas (LG).

Jumlah transaksi di pasar nego ini sangatlah masif yakni sebanyak 10,63 juta lot ARTO senilai Rp 1,22 triliun. Transaksi ini sendiri sebesar 9,79% dari jumlah saham ARTO yang beredar.

Transaksi ini sendiri muncul setelah awal pekan lalu pada Senin (14/12/20) terjadi juga transaksi jumbo di pasar negosiasi yakni transaksi crossing oleh broker yang sama yakni PT Trimegah Sekuritas (LG) dengan jumlah transaksi sebanyak 4,49 juta lot ARTO senilai Rp 524 miliar. Transaksi ini sendiri sebesar 4,13% dari jumlah saham ARTO yang beredar.

Bila transaksi ini dilakukan oleh investor yang sama, maka sang investor tersebut telah menggenggam saham Bank Jago 13,9% per siang ini.

Rumor yang beredar di kalangan para pelaku pasar sendiri bahwa PT Karya Anak Bangsa alias Gojek masuk melalui pasar negosiasi. Namun belum diketahui apakah transaksi tersebut akan dilakukan oleh Gojek atau Gopay, sayap usaha Gojek dalam dompet digital dan layanan keuangan.

Dengan transaksi pada perdagangan hari ini maka menurut rumor yang beredar di kalangan para pelaku pasar, kepemilikan Gojek atau Gopay di ARTO sudah mencapai 13,92% dan dalam waktu dekat pihak Gojek dan ARTO akan mengadakan press conference untuk mengeluarkan ketebukaan informasi karena kepemilikan Gojek atau Gopay di ARTO sudah berada di atas 5% sehingga diwajibkan regulator untuk melaporkan kepemilikan sahamnya.

Namun, masih dalam rumor yang beredar di kalangan pelaku pasar modal, Gojek atau Gopay akan terus masuk ke Bank Arto hingga kepemilikan di atas 20%.

Pada bulan yang saham nama pemegang saham mencurigakan yang memiliki saham di atas 5% di ARTO seperti Jetway Wealth Management Limited, Lion Glory Pte Ltd, Qilora Investments (Cayman) Ltd, Akta Asset Limited, dan Ephesus United Corp menghilang dari laporan bulanan registrasi pemegang saham yang artinya perusahaan-perusahaan tersebut tidak lagi memegang 5% saham ARTO.

Kelima perusahaan ini ditenggarai merupakan perusahaan cangkang alias Special Purpose Vehicle (SPV). Para pelaku pasar sendiri berasumsi hilangnya kelima perusahaan dari daftar pemegang saham karena saham-saham tersebut dipecah ke perusahaan cangkang lain melalui transaksi negosiasi tersebut sehingga kepemilikanya berada di bawah 5% kabarnya ultimate owner dari perusahaan cangkang ini adalah Gojek yang siap berpartisipasi pada HMETD Januari mendatang.

Rencananya ARTO akan melaksanakan right issue pada bulan Januari mendatang dan siap menerbitkan hingga 3 miliar lembar saham baru dengan nominal Rp 100/unit dengan tanggal akhir saham yang berhak untuk memperoleh Hak Untuk Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dijadwalkan pada 22 Januari 2021.

Skenario harga right issue apabila target modal inti yang ingin dihimpun ARTO adalah Rp 2 triliun untuk memenuhi Peraturan OJK Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum hanya untuk tahun 2021 saja maka Right Issue kemungkinan akan dilaksanakan di harga sekitar Rp 260/unit dengan perbandingan 3 saham lama mendapat hak untuk membeli 1 saham baru.

Sedangkan apabila modal inti yang ingin dihimpun sebesar Rp 3 triliun untuk memenuhi ketentuan modal inti secara seluruhnya maka kemungkinan harga pelaksanaan berada di kisaran Rp 593/unit dengan perbandingan 3 saham lama mendapat hak untuk membeli 1 saham baru.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investor Baru Pegang 22% Saham Bank Jago, Benarkah GoPay?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular