
Giliran Saham Properti 'Ngamuk' Hari Ini, Rupanya Karena Ini
Jakarta, CNBC Indonesia- Harga saham-saham yang bergerak di sektor properti berhasil melesat pada perdagangan akhir pekan Jumat (18/12/20) setelah keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level terendah sepanjang sejarahnya.
Sektor properti memang secara historis diuntungkan dengan rendahnya suku bunga sebab dengan rendahnya suku bunga acuan hal ini tentunya akan menekan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah alias KPR yang nantinya akan meningkatkan penjualan properti.
Meskipun nantinya dibutuhkan jeda untuk transmisi dari penurunan suku bunga yang akhirnya dapat ditranslasikan menjadi penurunan KPR, para pelaku pasar sudah mulai optimis hal ini akan menjadi sentimen yang sangat positif bagi sektor properti.
Suku bunga KPR saat ini sendiri berada di kisaran 8% hingga 9% meskipun sudah turun jauh dari posisi awal tahun yakni di kisaran 11% hingga 13% dimana kala itu suku bunga acuan masih berada di angka 4,75% sehingga suku bunga KPR diprediksikan masih bisa turun sekitar 1% lagi.
Berikut gerak saham-saham properti yang sukses menghijau kuat meski indeks acuan IHSG masih terkoreksi 0,04%.
Terpantau dari 7 emiten properti, seluruhnya berhasil diperdagangkan di zona hijau. Indeks sektoral properti sendiri berhasil melesat kencang 1,12%
Kenaikan hari ini dipimpin oleh PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) yang berhasil terbang tinggi 3,73% di level harga Rp 278/unit. Sedangkan posisi kedua diisi oleh PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) yang melesat 2,91% di harga Rp 212/unit.
Sedangkan koreksi paling tipis dibukukan oleh PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang hanya mampu menghijau 0,83% ke level Rp 244/unit.
Sebelumnya diberitakan, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 Desember 2020 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,75%.
Keputusan ini mempertimbangkan prakiraan inflasi yang tetap rendah, stabilitas eksternal yang terjaga, dan sebagai langkah lanjutan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan perbaikan ekonomi terus berlanjut dengan ekonomi yang tumbuh 5% di 2021.
"Ke depan perekonomian dipengaruhi oleh vaksinasi dan berlanjutnya stimulus fiskal dan moneter. Ini didorong kenaikan volume perdagangan dan harga komoditas dunia," kata Perry.
Perry juga mengatakan ketidakpastian turun seiring ketersediaan vaksin dan suku bunga rendah di tingkat global. Hal ini juga meningkatkan inflow ke negara berkembang."Ini mendorong penguatan mata uang berbagai negara termasuk Indonesia," kata Perry.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500