Dow Futures Menguat Sambut Kebijakan Fed & Kemajuan Stimulus

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
17 December 2020 20:17
Trader Timothy Nick works in his booth on the floor of the New York Stock Exchange, Thursday, Jan. 9, 2020. Stocks are opening broadly higher on Wall Street as traders welcome news that China's top trade official will head to Washington next week to sign a preliminary trade deal with the U.S. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Bursa saham Amerika Serikat (AS) (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (17/12/2020) menguat, menyambut kemajuan pembahasan stimulus akhir tahun dan pernyataan bank sentral AS yang menenangkan pasar.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average menguat dan mengindikasikan bahwa indeks berisi 30 saham unggulan tersebut bakal menguat 140 poin di pembukaan. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq juga menguat, masing-masing sebesar 0,6% dan 0,5%.

Kongres telah mencapai kesepakatan stimulus senilai US$ 900 miliar yang termasuk bantuan langsung tunai (BLT). Namun, paket stimulus tersebut belum memasukkan bantuan untuk pelaku bisnis dan pemerintahan lokal-dua pemicu perbedaan Partai Demokrat dan Partai Republik.

Kesepakatan sebesar itu akan "cukup besar untuk membantu menjembatani gap ekonomi ke sisi lain industri yang terpukul paling keras oleh pandemi dan usaha kecil lainnya, mengingat pandemi bisa berakhir secepatnya di kuartal II-2021," tutur Tom Essaye, pendiri The Sevens Report sebagaimana dikutip CNBC International.

Penguatan tersebut terjadi di tengah sentimen positif penetapan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) yang tetap di level 0% hingga 0,25%. Federal Reserve (The Fed) juga menyiapkan dana US$ 120 miliar per bulan untuk membanjiri pasar dengan likuiditas jika pemulihan ekonomi masih berjalan lambat.

Pada Kamis, investor akan bersiap menyambut rilis klaim tunjangan pengangguran mingguan dan angka terbaru pembangunan rumah. Data tersebut akan mengikuti penjualan data ritel yang bakal menjaga sentimen investor pada Rabu.

Departemen Perdagangan melaporkan angka penjualan ritel anjlok 1,1% pada November, atau lebih buruk dari proyeksi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan angka 0,3%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kebijakan Pajak Biden Perberat Pergerakan Dow Futures dkk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular