Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia bergerak variatif hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat menguat dekat dengan 1% terpaksa finis di jalur merah.
Pada Kamis (17/12/2020) pukul WIB, berikut perkembangan indeks saham utama Asia:
IHSG mengawali hari di zona merah. Bahkan penguatan IHSG sempat nyaris mencapai 1%.
Namun jelang tengah hari, IHSG mengendur. Akhirnya IHSG terpaksa mengakhiri hari di zona merah meski pelemahannya tipis saja.
Setelah sempat terlena oleh pembahasan stimulus fiskal di Amerika Serikat (AS) yang sepertinya akan segera menemukan kata sepakat, pelaku pasar kembali terhempas ke bumi melihat perkembangan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Ya, virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini semakin ganas saja.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, jumlah pasien positif corona di seluruh negara per 15 Desember 2020 adalah 71.581.532 orang. Bertambah 496.156 orang (0,7%) dibandingkan hari sebelumnya.
Dalam 14 hari terakhir (2-15 Desember 2020), rata-rata pasien positif bertambah 612.815 orang setiap harinya. Lebih tinggi ketimbang 14 hari sebelumnya yaitu 581.224 orang per hari.
Lonjakan kasus corona membuat sejumlah negara memperketat permbatasan sosial (social distancing) di tengah risiko kerumunan karena perayaan Hari Natal dan Tahun Baru. Di Indonesia, tepatnya Provinsi DKI Jakarta, Gubernur Anies Baswedan membatasi jumlah pekerja yang berada di kantor maksimal 50%.
Aktivitas di perkantoran pun hanya boleh sampai pukul 19:00 WIB. Khusus pada 24-27 Desember 2020 dan 31 Desember 2020-3 Januari 2020, pelaksanaan ibadah hanya boleh maksimal hingga pukul 19:00 WIB.
Sementara di Korea Selatan, pasien meninggal akibat virus corona mencapai 22 orang kemarin. Ini adalah rekor kematian harian tertinggi sejak virus corona mewabah di Negeri Ginseng.
Pemerintah Korea Selatan memang belum mengetatkan social distancing. Namun warga sudah melakukan antisipasi kalau-kalau situasi memburuk dan pengetatan tidak bisa dihindari.
"Saya sudah memesan lusinan beras instan secara online. Para tetangga juga menyerbu supermarket," kata Lee, seorang warga Seoul, seperti dikutip dari Reuters.
Hari Natal dan Tahun Baru semestinya membawa keceriaan, kebahagiaan, dan kasih sayang. Namun pandemi virus corona mengubahnya menjadi penuh keprihatinan, kecemasan, dan ketakutan.
Selagi vaksin belum didistribusikan dan dinikmati oleh seluruh penduduk bumi, virus corona akan terus menghantui kehidupan umat manusia. Aktivitas dan mobilitas menjadi terbatas, roda ekonomi tidak berputar. Oleh karena itu, pandei virus corona sepertinya masih akan menjadi sentimen besar di pasar keuangan dunia, tidak terkecuali Asia.
TIM RISET CNBC INDONESIA