Naik Kencang Sepekan, Harga Batu Bara Akhirnya Goyang

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
17 December 2020 11:23
Coal barges are pictured as they queue to be pull along Mahakam river in Samarinda, East Kalimantan province, Indonesia, August 31, 2019. Picture taken August 31, 2019. REUTERS/Willy Kurniawan
Foto: Tongkang batubara di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur (REUTERS/Willy Kurniawan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah reli seminggu tanpa putus, akhirnya harga batu bara pun mulai kendor. Namun koreksi yang terjadi relatif kecil dan harganya masih berada di atas US$ 84/ton. 

Pada perdagangan kemarin (16/12/2020), harga kontrak futures (berjangka) batu bara termal Newcastle yang aktif ditransaksikan turun 0,36% dari posisi perdagangan sesi sebelumnya. Kini harga kontrak tersebut dibanderol di US$ 84,2/ton. 

Perseteruan antara Australia dengan China memasuki babak baru. Tak terima karena dianggap merugikan Negeri Kanguru membawa permasalahannya dengan Negeri Panda ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Sebelumnya China memutuskan menaikkan bea masuk impor untuk komoditas jelai dari Australia. Australia meminta WTO menyelidiki tarif China atas impor jelai atau barli, sejenis serealia untuk pakan ternak penghasil malt. China menerapkan bea masuk hingga 80% untuk jelai asal negeri benua itu.

Sebelumnya, Selasa (15/12/2020), China disebut membuat larangan tak resmi ekspor batu bara Australia. Jika terkonfirmasi, Australia mengatakan ini melanggar aturan WTO.

Tarif jelai dan larangan batu bara merupakan sebagian dari serangan China ke Australia. Serangkaian sanksi lain juga diberikan Beijing akibat komentar Australia terkait corona, Xinjiang dan aktivitas China di Laut China Selatan.

Koreksi harga batu bara yang terjadi saat ini sebenarnya adalah hal yang lumrah mengingat kenaikannya yang sangat fantastis sepanjang bulan Desember ini. Kenaikan harga batu bara juga bukan tanpa alasan karena ada perbaikan dari sisi fundamentalnya.

Pascarelaksasi lockdown impor batu bara India cenderung terdongkrak naik. Lockdown nasional di India membuat aktivitas ekonomi menjadi terbatas. Konsumsi listrik dan baja menjadi tertekan. Akibatnya permintaan impor pun drop.

Beralih ke China, harga batu bara termal domestiknya kini semakin bergerak menjauhi batas atas yang ditetapkan oleh pemerintah. Mengacu pada data Refinitiv, harga batu bara termal Qinhuangdao 5.500 Kcal/kg sudah menyentuh level RMB 693 atau setara dengan US$ 105,91/ton.

Pasokan ketat di China membuatnya melonggarkan kebijakan impornya. Baru-baru ini Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional (NDRC) China mengatakan kepada para pembangkit listrik untuk melakukan impor batubara tanpa batasan izin, kecuali untuk batu bara Australia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Tak Kapok Cetak Rekor, Harga Batu Bara Tembus US$ 61/Ton

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular