Mitsubishi Geser Daihatsu, Siapa Saham Otomotif Paling Cuan?

tahir saleh, CNBC Indonesia
16 December 2020 08:05
mobil Chevrolet Spark  iims
Foto: Chevrolet Spark (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten-emiten otomotif dan jasa pendukungnya sebagian besar mencatatkan penguatan di tengah penurunan tipis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 0,04% di level 6.010,13 pada penutupan perdagangan Selasa kemarin (15/12/2020).

Data perdagangan BEI mencatat, ada 200 saham naik, 271 saham turun, dan 153 saham stagnan dengan nilai transaksi menembus Rp 17,64 triliun dalam sehari.

Penguatan saham-saham otomotif dan jasa pendukungnya ini juga terjadi di tengah data terbaru Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Gakindo mencatat penjualan mobil nasional secara wholesales (pabrik ke dealer) pada November 2020 naik 9,9% menjadi 53.844 unit, dari Oktober 2020 sebanyak 49.018 unit.

Meski penjualan mobil di November 2020 mulai oke, dibanding Oktober 2020, tapi dibandingkan dengan penjualan November 2019 yang mencapai 91.240 unit, penjualan mobil di November 2020 itu turun signifikan hingga 41% di tengah dampak pandemi Covid-19.

Selama 11 bulan, penjualan mobil periode Januari-November 2020 mencapai 474.908 unit, turun tajam 50% dibandingkan dengan Januari-November 2019 yang menembus 942.462 unit.

Sepanjang tahun 2019, penjualan mobil nasional mencapai 1,03 juta unit, turun dari 2018 yakni 1,15 juta unit.

NEXT: Saham Mana Paling Tokcer?

Dari sisi pabrikan, Toyota menjadi penyumbang penjualan terbanyak pada November 2020 sebesar 15.479 unit, diikuti Mitsubishi yang merangsek ke posisi kedua menyalip Daihatsu.

Penjualan Mitsubishi per November mencapai 8.743 unit, sementara Daihatsu 6.772 unit, turun ke posisi lima.

Honda menempati urutan ketiga sebanyak 8.448 unit mobil, kemudian Suzuki 8.217 unit, dan kelima yakni Daihatsu.

Penjualan Daihatsu pada November ini turun signifikan menjadi 6.772 unit, dari Oktober lalu yang mencapai 8.289 unit.

Meski demikian, Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto mengatakan saat ini Toyota masih memiliki pangsa pasar terbesar 30%, disusul Daihatsu 17% dan Honda 13%. Sementara Misubishi dan Suzuki mendapat pangsa pasar masing-masing 12,3% dan 10,7 %.

"Diharapkan pertumbuhan ekonomi RI bisa kembali ke arah 5%, imbasnya daya beli masyarakat juga akan membaik dan kembali melakukan pembelanjaan mobil," katanya kepada CNBC Indonesia (14/12/2020).

Dia mengatakan, kontribusi penjualan mobil terbesar akan berasal dari jenis mobil dengan harga Rp 250 juta ke bawah. Sedangkan untuk mobil listrik yang masih berharga Rp 700 jutaan masih berkontribusi tipis.

Tahun ini penjualan mobil diperkirakan hanya 525.000 unit. Tahun depan, Gaikindo menargetkan penjualan 750.000 unit sejalan dengan titik terang pemulihan ekonomi nasional.

Head of Corporate Communications PT Astra International Tbk (ASII), Boy Kelana Soebroto, mengatakan menjelang akhir tahun 2020, perseroan berharap daya beli masyarakat terus membaik, sehingga dapat menopang penjualan mobil pada Desember 2020.

"Mudah-mudahan hal ini dapat mendukung tercapainya target penjualan mobil nasional," kata Boy, dalam siaran pers, Selasa (15/14/2020).

Adapun dalam hal harga saham, berikut pergerakan saham emiten otomotif dan jasa pendukungnya.

Gerak Saham Otomotif dan Jasa Pendukung, Selasa (15/12)

KODE

EMITEN

HARGA (RP)

1D (%)

3M (%)

6M (%)

YTD (%)

IMAS

Indomobil

1.505

+18.97

+100,67

+184,37

+55,34

LPIN

Multi Prima

278

+15,83

+37,62

+42,56

+-2,11

IMJS

Indomobil Jasa

440

+6,28

+61,76

+223,53

+50,68

ASII

Astra

5.950

+4,85

+21,43

+25

-14,08

MASA

Multistrada

1.100

+1,98

+101,83

+144,44

+139,13

BOLT

Garuda Metalindo

730

+1,39

+7,35

-8,75

-13,10

AUTO

Astra Otoparts

1.155

0,00

+32,76

+37,50

-6,85

GDYR

Good Year

1.420

0,00

+1,07

-5,96

-29

GJTL

Gajah Tunggal

605

-0,82

+18,63

+58,38

+3,42

BRAM

Indo Kordsa

5.300

-6,61

+17,78

+6,43

-50,93

Sumber: BEI

Data BEI mencatat, saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk IMAS) mencuat sendirian pada Selasa kemarin 18,97%, disusul PT Multi Prima Sejahtera Tbk (LPIN), emiten bergerak di bidang pembuatan busi dan suku cadang mobil. LPIN beroperasi secara komersial pada tahun 1987.

Sementara itu, secara 3 bulan terakhir, saham IMAS tertinggi kedua setelah pabrik ban PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) yang melesat 101,85%.

Secara year to date, saham dengan penguatan tertinggi yakni MASA dna IMAS. Adapun saham ASII naik 21,43% dalam 3 bulan dan year to date minus 14,08%.

Grup Astra membawahi beberapa merek di antaranya Toyota dan Daihatsu, sementara Grup Indomobil, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk IMAS) memegang beberapa merek yakni Audi, Nissan, Volkswagen, Datsun, KIA, dan Suzuki, Hino, Volvo, RenaultTrucks.

Agen tunggal pemegang merek (ATPM) Honda dan Mitsubishi belum tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Honda di bawah kendali PT Honda Prospect Motor, sementara Mitsubishi yakni PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) yang dikontrol Mitsubishi Corporation, PT Krama Yudha, dan Mitsubishi Motors Corporation.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular