Garuda Nego Ulang 67 Pesawat Boeing-Airbus, Order Batal nih?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
15 December 2020 14:18
Garuda Indonesia Luncurkan Livery Pesawat
Foto: Garuda Indonesia Luncurkan Livery Pesawat "bermasker" (Dok. Garuda Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Maskapai BUMN, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) melakukan negosiasi kepada pabrikan pesawat, termasuk Boeing, Airbus, dan ATR dengan jumlah total mencapai 67 unit pesawat. Ada kemungkinan ada pergantian tipe pesawat dan juga potensi pembatalan order.

Untuk Boeing, Garuda kemungkinan membatalkan pesanan 49 armada pesawat Boeing tipe 737 Max mengingat pesawat tipe ini masih belum mendapatkan izin terbang dari otoritas.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menegaskan ini merupakan salah satu dari beberapa kemungkinan yang bisa terjadi dari negosiasi ulang antara Garuda dengan Bong terkait dengan pesanan pesawat ini.

"Salah satu yang mungkin bisa terjadi adalah dalam negosiasi ini apabila tidak ketemu dan kita tidak memperoleh izin, salah satu ya salah satu tolong jangan dimasukkan sebagai satu-satunya, bagian negosiasi tersebut tentu saja membatalkan," kata Irfan dalam paparan publik virtual, Selasa (15/12/2020).

"Tapi tentu membatalkan itu punya implikasi panjang, ini yang terus menerus kita diskusi sama Boeing dan kita respect boeing kami dan Boeing terus diskusi," lanjutnya.

Bersamaan dengan itu, Garuda juga saat ini masih menantikan keputusan dari otoritas penerbangan dalam negeri mengenai izin terbang lagi atas pesawat yang telah di-grounded sejak dua kecelakaan pesawat tipe ini pada 2018 dan 2019 lalu.

Negosiasi pemesanan pesawat ini ternyata tak hanya dilakukan Garuda dengan Boeing. Disebutkan juga saat ini negosiasi juga masih dilakukan dengan manufaktur pesawat lainnya, yakni Airbus dan ATR untuk 18 armada pesawat lainnya.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Prasetio mengungkapkan untuk negosiasi ulang seluruh pesanan pesawat ini, terbuka kemungkinan bagi Garuda untuk mengganti tipe pesawat yang dipesan dengan tipe lainnya. Namun, kepastian ini masih menunggu hasil pembicaraan dengan para produsen.

"Kita juga untuk yang turn off dalam proses order ini ada sembilan pesawat A330-900, kemudian empat A330-800 dan lima ATR 72 A yang kita lagi hal yang sama seperti Boeing 737 Max. Akan kita renegosiasikan, apakah nanti ditukar atau seperti apa kondisinya, kita lagi berproses dengan para manufaktur," kata dia di kesempatan yang sama.

Adapun saat ini satu armada Boeing 737 Max milik Garuda masih dalam status grounded. Adapun grounded atas pesawat ini dilakukan di seluruh negara yang maskapainya menggunakan Boeing 737 Max setelah terjadinya dua kecelakaan saat pesawat tersebut dioperasikan di Indonesia dan Ethiopia.

Kecelakaan tersebut menewaskan 346 orang dalam waktu 5 bulan pada 2018 dan 2019 memicu serangkaian investigasi terhadap pesawat ini.

Kecelakaan yang terjadi di Indonesia yakni Boeing 737 Max 8 milik Lion Air dengan nomor penerbangan JT610 pada Oktober 2018 lalu dengan rute Jakarta - Pangkal Pinang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ditopang Bisnis Kargo, Ini Lapkeu Lengkap Garuda di 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular