
Ini Dia 5 Saham Primadona Saat IHSG Rekor November-Desember

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang melesat kencang sejak awal November 17,20%, akan tetapi usut punya usut ternyata pencapaian IHSG tidak hanya sampai di sana.
Data BEI menunjukkan, selain harga-harga saham yang melesat kencang, total nilai transaksi di bursa lokal juga ikut terangkat naik di tengah serangan pandemi Covid-19.
Tidak main-main sejak awal November hingga perdagangan Senin (14/12), nilai transaksi saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 452,16 triliun atau rata-rata Rp 14,58 triliun per hari.
Angka ini sangatlah fantastis mengingat nilai transaksi ini bahkan jauh lebih tinggi daripada sebelum pandemi menyerang, seperti rata-rata transaksi di tahun 2019 yang hanya sebesar Rp 8,14 triliun per hari.
Bahkan, nilai transaksi lebih tinggi dari rata-rata di tahun 2018 dimana saat itu IHSG berhasil memecahkan rekor tertinggi sepanjang masanya dengan rata-rata transaksi harian 'hanya' Rp 8,50 triliun.
Meningkatnya rata-rata transaksi harian bursa menunjukkan antusiasme para pelaku pasar untuk bertransaksi di pasar modal terutama para investor ritel.
Pasalnya rekor penambahan investor atau SID (Single Investor Identification) baru pasar modal Indonesia (saham, obligasi, reksa dana, dan investor instrumen investasi pasar modal lainnya) di 2020 yang naik tertinggi sepanjang sejarah pasar modal dengan pertumbuhan 48,82%, atau 1.212.930 SID menjadi 3.697.284 SID per 10 Desember 2020.
Selain itu rata-rata investor aktif per hari di 2020 meningkat 56% menjadi 85.079 dari 54.530 di tahun 2019, sedangkan dari rata-rata investor aktif per bulan di sepanjang 2020 meningkat 45 persen menjadi 270.975 SID dari 186.102 pada tahun 2019.
Berikut saham-saham yang paling sering ditransaksikan di BEI sebulan terakhir.
Terpantau di posisi pertama hingga ketiga muncul nama emiten berkapitalisasi pasar besar yang memang sudah langganan mengisi daftar juara saham-saham dengan transaksi paling jumbo.
Posisi pertama di tempati oleh PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan total transaksi Rp 17 triliun, sedangkan di posisi kedua dan ketiga muncul emiten perbankan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan total transaksi masing-masing Rp 16,6 triliun dan Rp 15 triliun.
Barulah di posisi keempat muncul pendatang baru yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang sahamnya mulai diburu baik oleh investor asing maupun para manajer investasi setelah kepastian akan dibentuknya Holding Indonesia Battery. ANTM akan memainkan peran besar dalam holding pabrik baterai listrik ini.
Tercatat saham ANTM mulai diburu investor yang ditunjukkan dari total nilai transaksinya sebulan terakhir yang tergolong jumbo yakni di angka Rp 10,6 triliun.
Terakhir muncul nama PT H M Sampoerna Tbk (HMSP) yang akhir-akhir ini diperdagangkan dalam jumlah besar yakni Rp 9,1 triliun dalam sebulan terakhir.
Hal ini karena investor ingin beramai-ramai keluar setelah keputusan Kementerian Keuangan untuk menaikkan cukai rokok di tahun 2021, tercatat saham HMSP sempat anjlok menyentuh level auti reject bawah (ARB, 7%) hingga 2 kali berturut-turut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cetak Sejarah Baru! IHSG Sukses Tembus Level 7.000