
Corona Tambah Gila, Bursa Saham Asia Galau Dibuatnya

Sementara di Jepang, Perdana Menteri Yoshihide Suga memutuskan untuk menunda promosi pariwisata. Penundaan ini akan berlangsung hingga 11 Januari 2021.
"Kami akan menerapkan kebijakan untuk meredam penyebaran virus lebih lanjut hingga Tahun Baru untuk mengurangi beban fasilitas kesehatan. Sebaiknya semua orang lebih tenang saat libur Tahun Baru," kata Suga dalam rapat kabinet, seperti dikutip dari Reuters.
Sabtu pekan lalu, pasien positif corona di Negeri Matahari Terbit bertambah lebih dari 3.000 orang. Ini adalah rekor kasus harian tertinggi.
Sebelumnya, pemerintah Jepang memang tengah menggenjot promosi pariwisata berbalut program Go to Travel. Ini dilakukan untuk menyeimbangkan kegiatan ekonomi, dibarengi upaya menekan penyebaran virus corona.
Keputusan pemerintah untuk menunda promosi pariwisata membuat kepercayaan rakyat Jepang terhadap pemerintahan Suga tergerus. Dalam jajak pendapat yang diterbitkan harian Mainichi pad akhir pekan lalu, dukungan terhadap pemerintahan Suga adalah 40%. Turun 17 poin persentase dibandingkan jajak pendapat bulan lalu.
Suasana yang penuh keprihatinan jelang musim liburan Hari Natal dan Tahun Baru ini membuat investor berpikir ulang untuk bermain 'menyerang'. Dalam kondisi yang serba tidak pasti, memang yang terbaik adalah bermain defensif, cari aman saja.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)