Jakarta, CNBC Indonesia - Majalah Forbes kembali merilis daftar 50 nama crazy rich Indonesia tahun ini. Ada beberapa perubahan ranking maupun nilai aset kekayaan yang dimiliki oleh para sultan di Tanah Air.
Beberapa wajah baru muncul ke dalam jajaran 50 orang paling tajir di Indonesia. Serta ada tiga orang yang usianya di bawah 50 tahun masuk dalam klub orang tajir tersebut.
Orang paling kaya di Indonesia masih diduduki oleh duo Hartono bersaudara dari Grup Djarum yang mengusai 54,94% saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Total kekayaan dua bersaudara asal Kudus ini mencapai US$ 38,8 miliar atau setara dengan Rp 546,3 triliun, asumsi kurs Rp 14.080/US$.
Di posisi kedua juga masih tetap diduduki oleh keluarga pendiri Sinar Mas Group Eka Tjipta Widjaja. Kekayaan keluarga Sinar Mas Group disebut Forbes bertambah US$ 2,3 miliar atau Rp 32,4 triliun.
Selain dua keluarga ini, ada tiga orang yang masuk dalam daftar 50 orang terkaya tapi usianya masih di bawah 50 tahun. Tiga orang ini tercatat konglomerat termuda dalam jajaran ini.
Ketiga orang tersebut adalah Arini Subianto yang berusia 49 tahun, Iwan Lukminto berusia 45 tahun, dan Ciliandra Fangiono berusia 44 tahun.
Arini Subianto dicatat oleh Forbes sebagai orang terkaya nomor 43 di Indonesia. Forbes menaksir nilai kekayaan Arini mencapai US$ 610 juta atau setara Rp 8,6 triliun.
Arini merupakan anak tertua dari pengusaha Benny Subianto. Pada saat Benny meninggal dunia pada 2017, Arini menjadi pewaris kerajaan bisnis Benny yang bernilai triliunan.
Saat ini, Arini tercatat sebagai Presiden Direktur Persada Capital Investama, perusahaan induk untuk sejumlah perusahaan. Anak usaha dari Grup Persada bergerak di bidang pengolahan kayu, produksi minyak sawit, karet dan batu bara.
Persada Capital juga tercatat sebagai pemegang saham minoritas di PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Selain itu, Persada Grup juga aktif berinvestasi di sejumlah perusahaan rintisan (startup) sejak 2017.
Selanjutnya, Majalah Forbes mencatat pengusaha muda Iwan Lukminto di urutan ke-49 sebagai orang terkaya di Indonesia. Di usia yang masih 45 tahun, Iwan menjadi pewaris kerajaan bisnis Sritex.
Pria asal Solo, Jawa Tengah ini, ditaksir memiliki kekayaan US$ 515 juta atau setara Rp 7,26 triliun.
Iwan merupakan putra tertua dari H.M Lukminto pendiri dari Sritex Grup, yang memulai usahanya dari toko batik di Solo pada 1966. Lalu Sritex menjadi salah satu produsen tekstil terbesar.
Sritex atau PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) pada 2013 menjadi perusahaan publik dan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia.
Keterlibatan Iwan di Sritex terjadi sejak 1997, dan Sritex menjadi produsen tekstil level international. Selama pandemi ini ikut memproduksi perlengkapan medis untuk perlindungan covid.
Selain tekstil, Sritex juga punya 10 hotel bintang lima yang berlokasi di Solo, Yogyakarta dan Bali.
Mungkin tak banyak yang kenal dengan pengusaha muda Ciliandra Fangiono, tapi Majalah Forbes menempatkan pria ini sebagai orang terkaya nomor 30 di Indonesia.
Di usia yang masih 44 tahun, Ciliandra ditaksir punya kekayaan US$ 515 juta atau Rp 14,80 triliun. Saat ini dia adalah Chief Executive Officer (CEO) First Resources, merupakan perusahaan produsen minyak sawit mentah dan perkebunan di sejumlah wilayah Indonesia.
Keluarga Fangiono menjadi pemegang saham mayoritas di First Resources, perusahaan yang dibangun oleh ayahnya Martias dari lebih dari 20 tahun yang lalu.
Sebelum bergabung dan memegang bisnis keluarganya, Ciliandra sempat bekerja di Merrill Lynch's di divisi investment di Singapura. Dia juga meraih lulusan ekonomi dan meraih penghargaan PriceWaterhouse Book saat kuliah di Cambridge University.