Tunggu Kabar dari Washington, Rupiah Masih Bisa Menguat Tipis

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 December 2020 09:16
rupiah
Ilustrasi Rupiah (REUTERS/Willy Kurniawan)

Selain itu, faktor eksternal juga menjadi pemberat langkah mata uang Ibu Pertiwi. Mood investor sedang kurang enak, terlihat di bursa saham New York yang ditutup merah.

Dini hari tadi waktu Indonesia, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melemah 0,23%. Sedangkan S&P 500 berkurang 0,13%.

Pelaku pasar belum berani masuk ke instrumen berisiko karena menunggu kabar dari Washington. Ada kemungkinan pemerintah dan kongres segera menyepakati paket stimulus terbaru.

Steven Mnuchin, Menteri Keuangan AS, mengungkapkan bahwa dirinya sudah berdiskusi dengan para anggota Senat (baik dari Partai Republik maupun Partai Demokrat) soal proposal stimulus dari pemerintah. Menurutnya, pembicaraan berlangsung positif.

"Saya bicara dengan senator dari dua partai, dan pembicaraannya sangat produktif. Sepertinya ada banyak kemajuan. Masih ada beberapa hal yang perlu kami diskusikan," kata Mnuchin, sebagaimana diwartakan Reuters.

Namun meski Mnuchin memberi harapan, tetapi pelaku pasar tidak mau terbuai. Sebab, sudah banyak kejadian pemerintah dan kongres sepertinya akan menyepakati sesuatu tetapi menguap.

"Para pembuat kebijakan masih mencoba membuat kesepakatan stimulus. Sementara ekonomi AS membutuhkan stimulus fiskal karena karantina wilayah (lockdown) semakin meluas. Lockdown akan membuat bisnis tidak bisa beroperasi dan menghambat konsumsi," tulis Joseph Capurso, Strategist di Commonwealth Bank of Australia, seperti dikutip dari Reuters.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular