Tunggu Kepastian Soal Stimulus, Dow Futures Kembali Melemah

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
08 December 2020 19:51
Trader Gregory Rowe, right, works on the floor of the New York Stock Exchange, Wednesday, Dec. 11, 2019. Stocks are opening mixed on Wall Street following news reports that US President Donald Trump might delay a tariff hike on Chinese goods set to go into effect this weekend. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Pasar Finansial Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (7/12/2020) kembali melemah, menyusul kenaikan kasus Covid-19 dan negosiasi soal stimulus fiskal.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average turun, mengimplikasikan bahwa indeks berisi 30 saham unggulan itu bakal tertekan hingga 150 poin pada pembukaan nanti. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq juga melemah.

Pimpinan partai Demokrat dan Republik pada Senin mengatakan bahwa mereka masih mencoba memperpanjang pendanaan hingga beberapa pekan ke depan, untuk membantu mengatasi efek COvid-19.

"Ada kabar dari Washington bahwa pembicaraan stimulus fiskal telah berlangsung dengan perkembangan positif," tulis Willie Delwiche, perencana investasi Baird, sebagaimana dikutip CNBC International.

Seruan akan stimulus semakin mengemuka di tengah masih buruknya perkembangan Covid di AS, dengan 14,8 juta kasus Covid-19 di AS.

Akibatnya, pemerintah negara bagian memberlakukan kembali pembatasan sosial seperti New York yang melarang makan malam di restoran hingga menunggu perkembangan pekan depan.

Kombinasi penyebaran Covid-19 dan terkatungnya stimulus membuat indeks Dow Jones kemarin melemah 0,5% sedangkan S&P 500 melemah 0,2%. Namun, Nasdaq menguat 0,5%.

Saham Tesla melemah di sesi pra-pembukaan setelah perseroan mengumumkan rencana penjualan saham dalam portepel senilai US$ 5 miliar (Rp 70,7 triliun).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kebijakan Pajak Biden Perberat Pergerakan Dow Futures dkk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular