
Keren Nih! Batu Bara Sentuh US$ 75/Ton, Cuan ITMG Sampai 80%

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menetapkan harga batu bara acuan (HBA) pada Desember 2020 naik menjadi US$ 59,65 per ton dari US$ 55,71 per ton pada November 2020.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengungkapkan, penyebab kenaikan harga komoditas batu bara Indonesia tak lepas dari meningkatnya permintaan pasar global.
"Jepang, Korea Selatan dan India sedang gencar-gencarnya melakukan impor batubara dari Indonesia guna memenuhi kebutuhan industri domestik mereka. Ini menandakan pulihnya industri di negara-negara tersebut," kata Agung seperti dikutip dari keterangan resmi kementerian, Rabu (02/12/2020).
Faktor lain yang turut memicu penguatan HBA adalah adanya penandatanganan kesepakatan peningkatan kesepakatan ekspor batu bara Indonesia ke Tiongkok.
"Dua penyebab tadi turut memperkuat sentimen positif terhadap kenaikan harga batu bara," tegas Agung.
Dalam tiga bulan terakhir pergerakan HBA terus merangkak naik setelah hampir sepanjang tahun mengalami kelesuan dan kontraksi yang luar biasa akibat pandemi Covid-19. Tercatat pada Oktober 2020 harga batu bara di angka US$ 51 per ton, naik dari bulan sebelumnya, September yang hanya menyentuh angka US$ 49,42 per ton.
"Secara menyeluruh, rata-rata HBA pada 2020 yaitu US$ 58,17 per ton," ujarnya.
Kenaikan harga batu bara termal Newcastle dan HBA sejak Oktober hingga deal penjualan batu bara RI ke China juga membuat harga saham-saham emiten tambang batu bara Tanah Air melesat.
Cuan dari tiga saham batu bara nasional yang masuk sebagai konstituen indeks LQ45 yakni PT Adaro Energi Tbk (ADRO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Indo Tambangraya Megah tbk (ITMG) bahkan mencapai digit ganda atau lebih dari 10% sejak pertengahan Oktober.
Capital gain yang dicatatkan dari emiten tambang milik Garibaldi (Boy) Thohir yakni ADRO mencapai nyaris 25%. Sementara cuan dari emiten tambang batu bara pelat merah yakni PTBA tercatat mencapai 22,17% di saat yang sama.
Pemimpin kenaikan harga saham batu bara paling fantastis di antara ketiganya jatuh kepada ITMG yang sahamnya dikuasai oleh raksasa tambang dan energi Thailand yakni Banpu. ITMG berhasil mencatatkan kenaikan kapitalisasi pasarnya hingga 82,3% sejak 13 Oktober 2020.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)[Gambas:Video CNBC]
