
Rupiah Menang Lagi Lawan Dolar, Gini Doang Nih Grup Neraka?

Meski sudah melaju begitu kencang, pedal gas rupiah belum kendur. Pasalnya, investor masih meminati aset-aset berisiko seiring harapan akan berakhirnya pandemi virus corona.
Kemarin, pemerintah Inggris memberikan izin penggunana darurat terhadap vaksin buatan Pfizer-BioNTech. Vaksin bisa mulai disuntikkan pekan depan.
"Berita yang fantastis! Namun sangat penting bagi semua orang untuk tidak menaruh harapan terlalu tinggi, terutama mengenai seberapa cepat proses vaksinasi akan berjalan," kata Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris, sebagaimana diwartakan Reuters.
Inggris jadi negara pertama yang memberikan izin penggunaan darurat vaksin Pfizer-BioNTech. Proses untuk memperoleh izin serupa sedang terjadi di AS dan Uni Eropa.
Begitu cepatnya Inggris memberi lampu hijau pun mengundang kritik. Badan Obat-obatan Eropa (European Medicines Agency/EMA) menyatakan pihaknya butuh waktu lebih lama untuk melakukan kajian sebelum memberi restu, tidak seperti yang terjadi di Inggris. EMA baru akan memutuskan nasib vaksin Pfizer-BioNTech pada 29 Desember 2020.
"Prosedur yang dilakukan EMA adalah mekanisme yang paling efektif. Rakyat Uni Eropa harus memperoleh akses terhadap vaksin yang aman dan efektif," kata Juru Bicara Komisi Uni Eropa, seperti dikutip dari Reuters.
Namun otoritas Inggris membantah bahwa mereka ugal-ugalan dalam memberikan izin. June Raine, Kepala Badan Regulasi Produk dan Layanan Kesehatan Inggris (Medicine and Healthcare Product Regulatory Agency/MHRA), mengatakan standar yang mereka terapkan sesuai dengan ketentuan internasional.
"Kemajuan yang kami capai benar-benar berdasarkan data dan kajian mendalam serta masukan dari pihak-pihak independen," tegas Raine, sebagaimana diwartakan Reuters.
Apapun perdebatannya, yang jelas vaksin akan segera datang. Mau itu pekan depan, akhir bulan, awal 2021, pokoknya dalam waku dekat. Sooner rather than later.
Vaksin adalah 'senjata' pamungkas dalam 'jihad' melawan virus corona. Vaksin akan membentuk kekebalan tubuh untuk menghalau virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut.
Kala sebagian besar populasi sudah mendapatkan vaksinasi, maka akan tercipta kekebalan kolektif (herd immunity) dan rantai penularan virus pun terputus. Miliaran warga dunia bisa kembali beraktivitas di luar rumah dengan aman dan nyaman, tanpa harus takut terjangkit virus mematikan itu.
Begitu warga dunia sudah kembali berkegiatan dengan normal, roda ekonomi akan berputar lagi. Ekonom dunia yang saat ini jatuh ke 'jurang' resesi bakal bangkit.
Asa akan hidup normal dan kebangkitan ekonomi ini mendorong pelaku pasar untuk bersikap risk-off (mengabaikan risiko). Arus modal pun mengaliir deras ke pasar keuangan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Di pasat saham, investor asing membukukan beli bersih Rp 58,72 miliar pada pukul 09:03 WIB. Ini menjadi modal bagi rupiah untuk terus menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
