Melesat Hampir 1%, IHSG Mulai Pepet Level 5.800

Tri Putra, CNBC Indonesia
02 December 2020 11:54
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama Rabu(2/12/20) ditutupdi zona hijau, melesat 0,85% di level 5.773,67 setelah investor merespons kabar positif mengenai vaksin corona Moderna dan Pfizer.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 46miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 9 triliun. Tercatat 258 saham naik, 183 turun, sisanya 164 stagnan.

Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalahPT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan jual bersih sebesar Rp 44miliar dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 43 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWRdengan beli bersih sebesar Rp 35miliar dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKAdengan net buy sebesar Rp 35 miliar.

Sentimen penggerak utama pasar modal dalam negeri tentu datang utamanya dari faktor stimulus jumbo AS yang akan kembali dibicarakan dan juga dari kabar dua vaksin corona yakni Pfizer dan Moderna yang penilaian mengenai kesiapan edar vaksin yang dinilai oleh Agensi Obat-obatan Uni Eropa yang bisa saja muncul akhir tahun ini.

Pasar saham global, termasuk Indonesia memang paling suka terhadap berita mengenai vaksin dimana ketika perkembangan vaksin positif maka para pelaku pasar menganggap hidup normal setelah vaksinasi massal akan semakin dekat maka roda perekonomian akan kembali berputar dan akan menguntungkan pasar modal sehingga optimisme membeli saham semakin kuat.

Stimulus jumbo yang akan diperbincangkan Mnuchin dan Pelosi juga akan membawa kabar positif tersendiri bagi bursa saham negara-negara emerging market terutama Indonesia yang masih menjadi primadona untuk kategori ini.

Apabila nantinya stimulus jumbo ini cair maka peredaran dolar AS akan naik sehingga nilainya turun sehingga aset-aset dalam negeri akan menjadi kurang menarik sehingga investor global cenderung mengalihkan dananya ke negara-negara emerging market seperti Indonesia yang akan siap kebanjiran dana asing.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular