
Perhatian! Simak 10 Kabar Ini Sebelum Cari Cuan di Saham

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan lalu Jumat (27/11/20) berhasil ditutup di zona hijau, terkoreksi 0,24% di level 5.773,55.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 608 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 16,6 triliun.
Sentimen perdagangan akhir pekan lalu datang dari AS. Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa vaksin virus corona bisa mulai didistibusikan pada pekan ini. Untuk tahap awal, vaksinasi akan diprioritaskan kepada tenaga medis dan penduduk berusia lanjut.
Kehadiran vaksin anti-virus corona memang sangat dinanti sebagai kunci agar hidup bisa normal kembali. Sejumlah perusahaan sudah memulai tahap produksi massal. Sebagai permulaan, Pfizer menyatakan mampu memproduksi vaksin untuk 25 juta orang, Moderna 10 juta orang, dan AstraZaneca lebih dari 100 juta orang.
Jadi walaupun vaksin sudah tersedia, tetapi prosesnya bertahap. Tidak bisa seluruh penduduk dunia langsung mendapatkannya. Sepertinya pandemi virus corona masih akan menjadi momok bagi kehidupan umat manusia dalam waktu yang tidak sebentar.
Untuk memulai lagi perdagangan hari ini, ada baiknya disimak sederet kabar emiten yang terjadi akhir pekan lalu.
1. Utang Rp 213 M, Emiten Pelayaran Ini Bayar Pakai 2 Kapal
PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) melakukan pelunasan fasilitas pinjaman dari dua bank asal Malaysia yakni CIMB Bank Berhad dan Malayan Banking Berhad (Maybank) dengan menyerahkan dua kapal milik perusahaan.
Tjhang Yandy, Financial Controller, Pelayaran Nasional Bina Buana, mengatakan pada 25 November perseroan sudah menyerahkan kapal MP Premier yang dijaminkan saat mendapatkan pinjaman kepada CIMB dan Kapal MP Manuver yang dijaminkan kepada Maybank.
"Dengan ini maka seluruh saldo fasilitas pinjaman ke CIMB dan Maybank telah lunas," katanya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (27/11/2020).
2. Cuek Pandemi, Japfa Kebut Bikin Pabrik di Vietnam Rp 183 M
Emiten pakan ternak (poultry), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) membuka pabrik baru di kawasan industri Nhon Hoa seluas 7 hektare, Vietnam.
Perseroan menggelontorkan dana investasi sebesar VND(dong Vietnam) 300 miliar atau setara dengan US$ 13 juta. Bila dikonversi dengan asumsi kurs Rupiah Rp 14.090 per dollar AS, nilainya sekitar Rp 183,17 miliar.
Dalam pengumuman yang disampaikan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Vietnam, pabrik pakan ini memiliki kapasitas produksi sebesar 180.000 ton pakan ternak per tahun. Dubes Indonesia untuk Vietnam, Ibnu Hadi mengatakan, Grup Japfa sebelumnya telah berinvestasi dan memulai bisnisnya di Vietnam sejak tahun 1996.
3. Mayapada Rights Issue, Tahir Komitmen Perkuat Permodalan
PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) berencana menggelar rights issue alias penawaran umum terbatas (PUT) dengan skema penerbitan saham baru melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (27/11/2020) Bank Mayapada berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 5 miliar saham baru Seri B atau 42,26% dari modal disetor.
Rencananya Bank Mayapada menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 4 Januari 2021 untuk meminta persetujuan pemegang saham. Manajemen dikabarkan berkomitmen ikut menyerap rights issue tersebut.
4. Gak Cuma Migas, Medco Targetkan 5.000 MW Clean Energy di 2025
Salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang energi dan sumber daya alam terintegrasi yakni PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), memiliki target besar, yakni tidak hanya menjadi terbaik di kelas nasional, tapi juga di level Asia Tenggara.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT Medco Power Indonesia Eka Satria dalam acara Indonesia EBTKE ConEx 2020, Jumat (27/11/2020).
Eka mengatakan, minyak dan gas memang menjadi pilar utama dari perusahaan, namun perusahaan juga mengembangkan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan, dan pertambangan.
5. Wow! Emiten Ini Dapat Pinjaman Rp 1 T, tapi Tanpa Bunga
PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) bakal menerima pinjaman senilai Rp 1 triliun dari pemegang saham utamanya, PT Sarana Agro Investama (SAI). Pinjaman ini diberikan untuk membiayai kegiatan operasional dan melunasi utang-utang perusahaan lantaran kondisi keuangan saat ini yang sangat tipis.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan, pinjaman ini bernilai lebih dari 50% ekuitas perusahaan hingga periode 30 Juni 2020 lalu. Sehingga pinjaman ini bersifat material dan memerlukan persetujuan pemegang saham untuk mendapatkan pinjaman ini melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
"Keputusan RUPS adalah sah jika disetujui lebih dari 1⁄2 bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki Pemegang Saham Independen," tulis keterbukaan informasi tersebut, Jumat (27/11/2020).
6. Berdarah-darah Efek Corona, Gaji Karyawan Matahari 100% Pulih
Emiten ritel Grup Lippo, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) menyebutkan telah memulihkan 100% gaji karyawannya per awal November ini.
Kebijakan ini diambil manajemen perusahaan kendati penjualan perusahaan masih lebih rendah dibanding dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) DKI diterapkan kembali pada Agustus lalu.
Berdasarkan bahan paparan LPPF yang disampaikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat ini (27/11/2020), pulihnya gaji karyawan ini juga disertai dengan bonus, pendapatan tambahan di kuartal keempat, untuk mengkompensasi pemotongan gaji di dua kuartal sebelumnya.
7. Kalbe Siap Tebar Dividen Interim Rp 281 M, Simak Jadwalnya
Emiten farmasi swasta, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengumumkan akan membagikan dividen interim senilai Rp 281,25 miliar untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2020.
Nantinya, setiap pemegang saham akan menerima dividen interim senilai Rp 6 per saham.
Dividen interim adalah dividen yang diumumkan serta dibayarkan sebelum perusahaan selesai membukukan keuntungan tahunan.
8. Masih Berat! KFC Rugi Rp 153 M Setelah Revisi Lapkeu Q2-2020
Pemilik restoran ayam cepat saji, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) mengalami kerugian bersih sepanjang tahun ini karena kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengurangi penyebaran covid-19. Hingga akhir Juni 2020 lalu tercatat rugi bersih perusahaan mencapai Rp 153,82 miliar.
Kinerja ini jauh memburuk dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang masih positif sebesar Rp 157,52 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, kerugian ini juga menyebabkan terjadinya rugi bersih per saham sebesar Rp 42 dibanding laba bersih per saham sebelumnya Rp 43.
9. Siap Rights Issue 3 Miliar Saham, Bank Jago Kerek Modal Inti
PT Bank Jago Tbk (ARTO) bakal melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyak 3 miliar saham baru bernominal Rp 100/saham.
Aksi korporasi ini rencananya akan dieksekusi pada awal 2021 mendatang.
Berdasarkan prospektus yang disampaikan perusahaan, pelaksanaan rights issue ini bakal menyebabkan terjadinya dilusi kepemilikan sebesar 21,65% kepada pemegang saham yang tidak merealisasikan haknya.
10. Imbas Corona, Investasi Asuransi Jiwa Minus Rp 17,57 T di Q3
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatatkan penurunan hasil investasi yang cukup signifikan pada periode kuartal ketiga tahun ini.
Menurut data AAJI, pendapatan hasil investasi di kuartal ketiga turun 252,8% menjadi minus Rp 17,57 triliun dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 11,50 triliun.
Secara kuartalan, dari kuartal kedua ke kuartal ketiga juga masih turun sebesar 84,6% dari Rp 26,23 triliun menjadi Rp 4,05 triliun.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Karyawan Unilever Kena Covid, hingga Pizza Hut Bangkrut
