Internasional

Ekonomi AS Bangkit Saudara, Q3 Kokoh Melejit 33%

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
26 November 2020 09:15
Demonstrators protest Friday, June 5, 2020, near the White House in Washington, over the death of George Floyd, a black man who was in police custody in Minneapolis. Floyd died after being restrained by Minneapolis police officers.. (AP Photo/Carolyn Kaster)
Foto: Amerika Serikat (AP/Carolyn Kaster)

Jakarta, CNBC IndonesiaAmerika Serikat (AS) melaporkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PBD) sebesar 33,1% pada level tahunan (yoy). Hal ini mengkonfirmasikan laju ekspansi ekonomi Negeri Paman Sam pada kuartal ketiga (Q3) 2020.

Padahal mengutip Trading Economics, sebelumnya perekonomian berkontraksi atau minus 31,4% pada Q2 2020. Ini terdalam sejak pemerintah mulai mencatatkan PDB pada tahun 1947.



Sementara di Q1 ekonomi juga sempat -5% di basis yang sama. AS berhasil pulih dari resesi teknis, yang diartikan negatifnya ekonomi sebuah negara dua kuartal berturut-turut atau lebih.

Pengeluaran pribadi adalah pendorong utama pertumbuhan. Stimulus seperti cek yang diberikan pemerintah dan tunjangan pengangguran mingguan, meningkatkan daya beli warga.



"Kenaikan PDB kuartal ketiga mencerminkan upaya berkelanjutan untuk membuka kembali bisnis dan melanjutkan aktivitas yang ditunda atau dibatasi karena COVID-19," kata Departemen Perdagangan AS, Rabu (25/11/2020) waktu setempat.

Namun PDB Q3 ini masih 3,5% di bawah tingkat pra-pandemi. Meskipun vaksin corona diharapkan segera tersedia, namun Covid-19 masih jauh dari terkendali di AS.

Sementara itu, di Q4 2020, analis memperkirakan ekonomi masih akan tumbuh di bawah tingkat tahunan 5%. Presiden Federal Reserve (The Fed) St. Louis James Bullard melihat sedikit risiko dari berlanjutnya kontraksi ekonomi.

"Sejauh ini saya pikir kami bertahan," katanya dikutip dari CNBC International.

Pandemi corona membuat sejumlah negara jatuh dalam jurang resesi. Pasalnya penguncian (lockdown) membatasi geral warga dan menutup bisnis dan industri.



(sef/sef) Next Article Positif Guys! Ada Kabar Baik dari Ekonomi AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular