Analisis Teknikal

Wall Street KO, Dolar Loyo, Rupiah Mau ke Mana Hayo?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
26 November 2020 08:58
Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah menguat tipis 0,07% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.130/US$ pada perdagangan Rabu kemarin.

Sentimen pelaku pasar yang sedang bagus-bagusnya membuat rupiah mampu menguat lagi. Saat sentimen pelaku pasar bagus, maka pelaku pasar akan mengalirkan investasinya ke negara-negara emerging market seperti Indonesia.

Bagusnya sentimen pelaku pasar terlihat dari bursa saham Amerika Serikat (AS) yang mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Selasa waktu setempat, indeks Dow Jones untuk pertama kalinya berada di atas level 30.000. Tetapi pada perdagangan Rabu, Wall Street berbalik melemah, yang bisa mengirim sentimen negatif ke pasar Asia pagi ini, Kamis (26/11/2020) dan berisiko berimbas ke rupiah.

Namun di sisi lain, dolar AS kembali tertekan setelah rilis notula rapat kebijakan moneter bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) menunjukkan para pembuat kebijakan membahas langkah-langkah untuk menambah stimulus moneter dengan quantitative easing.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan mata uang Paman Sam itu kemarin turun 0,25% dan berlanjut 0,06% pagi ini ke 91,938.

Secara teknikal, belum ada perubahan level-level yang harus diperhatikan mengingat rupiah yang disimbolkan USD/IDR bergerak tipis-tipis dalam 2 hari terakhir. Rupiah masih jauh di bawah rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA 50), 100 hari (MA 100), dan 200 hari (MA 200), sehingga momentum penguata masih ada.

Sementara itu, indikator stochastic pada grafik harian sudah keluar dari wilayah jenuh jual (oversold).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Stochastic yang keluar dari wilayah oversold berarti tekanan bagi rupiah mulai berkurang.

idrGrafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

Support terdekat berada di kisaran Rp 14.100/US$ hingga Rp 14.090/US$, penembusan di bawah level tersebut akan membawa rupiah ke Rp 14.050/US$ sebelum menuju level psikologis Rp 14.000/US$.

Penembusan dan pergerakan konsisten di bawah level psikologis tersebut akan membuka peluang rupiah menguat menuju Rp 13.810/US$.

Sementara itu, resisten berada di kisaran Rp 14.150/US$, jika ditembus dan tertahan di atasnya rupiah berisko melemah lebih jauh ke Rp 14.200/US$, sebelum menuju Rp 14.260/US$.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rupiah, Juara Asia Semester I-2020 Adalah Peso Filipina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular