Kemarin Melesat 1% Lebih, Kurs Dolar Australia Kini Loyo

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
25 November 2020 14:03
Ilustrasi dolar Australia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi dolar Australia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Australia melemah tipis melemah melawan rupiah pada perdagangan Rabu (25/11/2020) setelah menguat tajam pada perdagangan kemarin.

Pada pukul 12:38 WIB, AU$ 1 setara Rp 10.395,73, dolar Australia melemah 0,11% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sementara Selasa kemarin, Mata Uang Negeri Kanguru ini melesat 1,1%.

Dinamika politik yang terjadi di AS membuat sentimen pelaku pasar membaik, dan memberikan keuntungan bagi mata uang yang biasanya mengikuti pergerakan bursa saham, seperti dolar Australia, hingga melesat kemarin.

Kabar baik datang dari AS, Presiden Donald Trump akhirnya membuka pintu pada transisi ke pemerintahan Presiden terpilih Joseph 'Joe' Biden. Administrasi Layanan Umum (GSA) AS akhirnya membuka sumber daya federal untuk transisi setelah pemblokiran berminggu-minggu, Senin (23/11/2020) malam waktu setempat.

Hal ini merupakan kejutan besar. Trump pun, yang masih menolak kemenangan Biden, mengakui sudah waktunya GSA "melakukan apa yang perlu dilakukan".

"Keputusan hari ini adalah langkah yang diperlukan untuk mulai mengatasi tantangan yang dihadapi bangsa kita, termasuk mengendalikan pandemi dan ekonomi kita kembali ke jalurnya," kata tim transisi presiden AS terpilih Joseph 'Joe' Biden dalam sebuah pernyataan dikutip dari CNBC International, Selasa (24/11/2020).

Selain itu Biden yang menunjukkan mantan ketua The Federal Reserve (The Fed), Janet Yellen, sebagai menteri keuangan juga disambut baik oleh pelaku pasar.

Pelaku pasar percaya wanita yang kini berusia 74 tahun tersebut akan fokus membenahi perekonomian, dan tidak terlibat masalah politik.

Kemudian dari perkembangan vaksin virus corona juga mendongkrak sentimen pelaku pasar. Setelah perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Pfizer dan Moderna, yang mengklaim vaksi buatannya mereka efektif mengatasi virus corona hingga lebih dari 90%, kini giliaran perusahaan farmasi asal Inggris AstraZeneca yang melaporkan vaksin buatannya efektif sekitar 90% tanpa menimbulkan efek samping yang serius.

Semakin banyak vaksin yang diklaim berhasil mengatasi virus corona tentunya membuat hidup akan normal kembali lebih cepat.

Kabar tersebut sebenarnya juga bisa berdampak bagus bagi rupiah yang merupakan aset negara emerging market dengan imbal hasil tinggi. Alhasil, dolar Australia tak bisa terus melaju kencang, dan terkoreksi pada hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rupiah, Juara Asia Semester I-2020 Adalah Peso Filipina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular