Goks! Harga Batu Bara Makin Dekati US$ 70/Ton Gaes

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
25 November 2020 10:37
Aktivitas bongkar muat batubara di Terminal  Tanjung Priok TO 1, Jakarta Utara, Senin (19/10/2020). Dalam satu kali bongkar muat ada 7300 ton  yang di angkut dari kapal tongkang yang berasal dari Sungai Puting, Banjarmasin, Kalimantan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)  

Aktivitas dalam negeri di Pelabuhan Tanjung Priok terus berjalan meskipun pemerintan telah mengeluarkan aturan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) transisi secara ketat di DKI Jakarta untuk mempercepat penanganan wabah virus Covid-19. 

Pantauan CNBC Indonesia ada sekitar 55 truk yang hilir mudik mengangkut batubara ini dari kapal tongkang. 

Batubara yang diangkut truk akan dikirim ke berbagai daerah terutama ke Gunung Putri, Bogor. 

Ada 20 pekerja yang melakukan bongkar muat dan pengerjaannya selama 35 jam untuk memindahkan batubara ke truk. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bongkar Muat Batu bara di Terminal Tanjung Priok TO 1, Jakarta Utara. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kontrak batu bara termal Newcastle ditutup melesat di perdagangan kemarin. Harga batu bara masih tren naik sejak pertengahan Oktober lalu. 

Selasa (24/11/2020), harga kontrak batu bara yang aktif ditransaksikan ditutup menguat 2,68%. Kini harga batu bara termal Newcastle berjangka itu sudah tembus ke level US$ 68,9/ton. Ini merupakan level tertinggi sejak 30 Maret.

Ada beberapa kabar positif yang membuat harga batu bara melesat tinggi. Pertama tentu terkait berita positif seputar vaksin Covid-19. Sepanjang bulan ini ada empat kandidat vaksin Covid-19 yang diklaim punya efektivitas dalam proteksi terhadap Covid-19 lebih dari 90%. 

Kandidat vaksin tersebut dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech, Gamaleya Research Institute dan Moderna Inc. Sementara di pekan ini ada kabar terbaru dari pengembang vaksin lainnya yang berasal dari Inggris yaitu AstraZeneca.

Kandidat vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca diklaim punya efektivitas di rentang 70% - 90%. Meski tak setinggi kandidat lainnya, vaksin AZD1222 merupakan salah satu kandidat terkuat dengan harga yang cenderung paling murah. 

Kabar positif tersebut membuat pasar menjadi sumringah. Investor dan trader pun beralih dari aset-aset minim risiko seperti emas ke saham dan komoditas lain. Hal ini turut mendongkrak harga komoditas energi primer.

Harga minyak yang melambung nyaris 30% sepanjang bulan ini juga menjadi sentimen positif yang turut menggerakkan harga batu bara. Di sisi lain pemangkasan produksi yang tengah dilakukan oleh produsen juga turut menopang harga. Pasalnya hal ini terjadi saat permintaan di pasar utama mulai pulih. 

Data aliran batu bara Refintiv memperkirakan bahwa impor batubara India (batu bara metalurgi dan termal) untuk bulan Oktober adalah 18,2 juta metrik ton. Ini adalah penghitungan bulanan tertinggi sejak Februari 2020, dan hampir dua kali lipat aliran bulanan dari Juni 2020 yang hanya 9,1mt.

Impor Oktober 2020 20% lebih tinggi dari Oktober tahun lalu. Impor batu bara bulan lalu tercatat sebesar 15,2 juta ton. Pemulihan dalam impor batu bara India, yang termasuk dorongan tambahan dari restocking, telah menjadi faktor utama yang mendukung pemulihan harga batu bara lintas laut (seaborne).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Masuk Pak Eko! Harga Batu Bara Sudah Tembus US$ 71/ton nih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular