Melempem Terus, Apa Benar Emas Bakal Anjlok ke US$ 1.500?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
23 November 2020 19:27
Investment Emas Batangan 50 Gram di Beijing, China, 5 Agustus 2019 (REUTERS/Jason Lee)
Foto: Investment Emas Batangan 50 Gram di Beijing, China, 5 Agustus 2019 (REUTERS/Jason Lee)

Sejak mencapai level tertinggi sepanjang masa US$ 2.072,49/troy ons pada 7 Agustus lalu, harga emas mulai merosot. Sempat menguat lagi ke atas US$ US$ 2.000/troy ons pada 18 Agustus lalu, tetapi "dibanting" turun lagi.

Fakta emas terlihat kesulitan kembali ke atas US$ 2.000/troy ons membuatnya diramal memasuki fase konsolidasi, alias bergerak bolak balik dalam suatu rentang tertentu.
Sebelum mencetak rekor di tahun ini, rekor sebelumnya dicatat pada 2011 lalu. Tetapi setelahnya emas ambrol dan kesulitan kembali menguat, harganya akhirnya ambles lebih dari 45%.

Pada 6 September 2011, harga emas dunia mencapai rekor tertinggi sepanjang masa US$ 1.920.3/troy ons.

Kabar buruknya hari itu juga emas langsung ambrol, dan terus berlanjut hingga menyentuh level US$ 1,534,49/troy ons pada 26 September, atau minus 20,09%. Setelahnya emas memang bangkit kembali tetapi tidak pernah mampu kembali ke atas US$ 1.800/troy ons.

xauGrafik: Pergerakan emas tahun 2011
Foto: Refinitiv

Pergerakan emas tersebut mirip dengan tahun ini, sejak mencapai rekor tertinggi US$ 2.072,49/troy ons, emas langsung balik merosot. 3 hari setelahnya, emas menyentuh level US$ 1.863,66, ambles lebih dari 10%.

Balik lagi ke tahun 2011, setelah gagal kembali ke atas US$ 1.800/troy ons, emas akhirnya memulai tren penurunan sejak Oktober 2012.

Dalam tren penurunan tersebut, titik terendah yang dicapai yakni US$ 1.045,85/troy ons pada 3 Desember 2015.

Artinya, jika dilihat dari rekor tertinggi hingga ke level terendah tersebut, harga emas dunia ambrol 45,54% dalam tempo 4 tahun.

Jika sejarah tersebut berulang, setidaknya pergerakan saat ini sudah sangat mirip, emas hingga saat ini masih belum menunjukkan tanda-tanda akan melesat lagi. Seandainya pergerakan tahun 2011 terulang, emas tentunya bisa ambrol lebih dalam ketimbang US$ 1.500/troy ons.

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular