Pesan Buat Rupiah: Hati-hati Provokasi! Eh, Profit Taking...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 November 2020 10:25
Penukaran uang
Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/A Kristianto)

Sayang sekali, gegara aksi profit taking tersebut rupiah gagal memanfaatkan kondisi dolar AS yang sejatinya sedang tertekan. Pada pukul 09:26 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) terkoreksi 0,17%.

Investor melepas dolar AS (yang berstatus aset aman/safe haven) karena ada kabar gembira soal pengembangan vaksin anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Dr Moncef Slaoi, Kepala Penasihat Program Operation Warp Speed (percepatan pengembangan vaksin) di AS, mengungkapkan bahwa warga Negeri Paman Sam bisa mulai disuntik vaksin 1-2 hari setelah izin keluar pada pertengahan bulan depan.

"Saya memperkirakan 1-2 hari setelah izin keluar, mungkin 11 atau 12 Desember, vaksin sudah bisa diberikan. Sekitar 70% populasi harus sudah disuntik vaksin untuk memperoleh kekebalan kolektif (herd immunity) terhadap virus. Kami menargetkan ini bisa tercapai pada Mei 2021," papar Slaoui, seperti dikutip dari Reuters.

Saat ini, calon vaksin buatan Pfizer dan BioNTech telah diajukan untuk mendapat izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari otoritas pengawas obat dan makanan AS (US Food and Drug Administration). Seperti yang diungkapkan Slaoui, EUA kemungkinan akan keluar pada 11 atau 12 Desember dan vaksin bisa diberikan 1-2 hari sesudahnya.

Perkembangan ini membuat investor berani melepas dolar AS dan memburu mata uang negara-negara Asia. Namun ini tidak berlaku bagi rupiah, karena mata uang ini mungkin dianggap sudah terlalu 'mahal' akibat penguatan selama berminggu-minggu.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular