Gokil! General Motors Investasi Kendaraan Listrik Rp 378 T

Yuni Astuti, CNBC Indonesia
21 November 2020 12:50
A sign for General Motors Warren Transmission Operations plant is seen in Warren, Michigan, U.S. November 26, 2018.  REUTERS/Rebecca Cook
Foto: pabrik General Motors Warren Transmission Operations terlihat di Warren, Michigan, AS 26 November 2018. REUTERS / Rebecca Cook

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen mobil asal Amerika Serikat General Motors (GM) akan meningkatkan investasinya untuk kendaraan listrik, electric vehicle (EV) dan otonom menjadi US$ 27 miliar atau setara Rp 378 triliun (kurs Rp 14 ribu per US$) pada tahun 2025 dari awalnya US$ 20 miliar.

Mengutip argusmedia.com, Sabtu (21/11/2020) investasi ini akan membantu GM mencapai tujuan barunya untuk meluncurkan 30 model listrik pada tahun 2025. Pada akhir tahun yang sama, GM mengharapkan bahwa 40 persen dari perusahaan yang masuk ke AS akan menjadi kendaraan listrik baterai. Target GM sebelumnya adalah menawarkan 22 model EV pada tahun 2023.



Bersamaan dengan itu, perusahaan menaikkan jadwal pengembangan untuk 12 program EV, termasuk Hummer listrik, tiga mobil bermerek GM lainnya, empat model Chevrolet, termasuk truk pickup dan crossover kompak, dan empat Cadillac.

Produsen mobil tersebut juga memberikan rincian tentang apa yang diharapkan dari baterai uItium generasi kedua ketika dirilis pada tahun 2025. Baterai generasi kedua akan lebih murah 60% daripada baterai Chevrolet Bolt, sekaligus menggandakan kepadatan energi yang diharapkan. Baterai ultium generasi pertama lebih murah 40% dibandingkan yang digunakan di Bolt.



Baterai generasi kedua memiliki fitur anoda logam litium daripada bahan anoda tradisional seperti grafit. Startup baterai solid state Quantumscape memprediksi baterai solid state, seperti yang dilengkapi logam litium, dapat menurunkan biaya baterai EV hingga 20% dibandingkan dengan baterai lithium-ion tradisional.

GM mengumumkan baterai ultium generasi pertama pada bulan Maret untuk membantu memudahkan transisi elektrifikasinya. Salah satu manfaat ultium adalah bahwa penambahan aluminium dan peningkatan kandungan nikel memungkinkan pengurangan kandungan kobalt hingga 70p persen dibandingkan dengan baterai Bolt.

Perusahaan kimia Korea Selatan LG Chem bermitra dengan GM untuk memproduksi baterai ultium di sebuah pabrik di Lordstown, Ohio. Pabrik dibuka pada kuartal pertama 2021 dan akan memiliki kapasitas 30 GWh per tahun.

GM sedang menjajaki kemungkinan untuk melisensikan baterai ultium dan arsitektur EV ke pihak ketiga. Perusahaan sudah memiliki kesepakatan dengan produsen mobil Jepang Honda untuk bersama-sama mengembangkan dua EV baru yang menggunakan baterai ultium.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Bukti Saham Mobil Listrik Lebih Cuan dari Ford-Toyota cs!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular