BTN Raih Penghargaan The Best Bank In Mortgage Market

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) meraih CNBC Indonesia Award: The Most Inspiring Banks untuk kategori The "Best Bank In Mortgage Market".
Penghargaan ini sebagai apresiasi kepada BTN yang mencatatkan prestasi dalam mempertahankan kinerja 2020 yang ciamik di tengah tantangan Pandemi Covid-19.
Digelar secara virtual, Penghargaan ini terima oleh Direktur Finance, Planning, & Treasury Bank BTN, Nixon L.P. Napitupulu, Jumat (20/11/2020).
Dalam Riset yang dilakukan oleh CNBC Indonesia, BTN menjalankan program strategis untuk memperkuat likuditas dan mendorong intermediasi guna menggulirkan kredit konstruksi dan KPR di era pandemi. Dus, total pembiayaan perseroan per September tercatat Rp 254,9 triliun, hanya surut 0,8% (secara tahunan).
Dana pihak ketiga (DPK) emiten berkode saham BBTN pun tumbuh 18,7% (per September) ke Rp 273,3 triliun. Mayoritas adalah dana murah, sehingga biaya pendanaan (cost of fund) DPK turun dari 5,68% akhir tahun lalu ke 4,98% (September).
Guna memaksimalkan perannya, Bank BTN membangun kerja-sama antar institusi dalam pengembangan ekosistem perumahan. Hingga kini, perseroan memiliki lebih dari 5.000 mitra pengembang, termasuk kerja-sama 4.0 dengan melibatkan Koinworks di P2P lending.
Bank yang dipimpin Direktur Utama Pahala Mansury ini juga menjalankan program Housing Finance Center guna mencetak pengembang berkualitas yang mendorong percepatan program sejuta rumah secara berkelanjutan.
Untuk membantu menciptakan permintaan di era pandemi, Bank BTN juga memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses KPR dan bertransaksi keuangan secara digital. Layanan pun diperluas hingga menyasar pekerja informal seperti tukang ojek, tukang cukur, dan supir melalui KPR berbasis komunitas.
Dengan berbagai strategi tersebut, Bank BTN sukses menjadi motor utama program Sejuta Rumah dengan kontribusi hingga 60% per tahun, dan bahkan membantu pemulihan properti di era pandemi, yang terlihat dari kenaikan indeks harga perumahan (Housing Price Index/HPII).
Indikator pemulihan sektor properti itu sejalan dengan hasil survei IPW yakni "Market Behavior Survey September 2020", di mana 68,09% dari total 285 responden ternyata mulai berminat membeli properti.
Sebanyak 32,98% responden menyatakan akan membeli properti dalam 1-3 tahun, sementara 11,7% lain akan membeli dalam waktu 6 bulan ke depan. Pemicunya, menurut IPW, adalah harga yang sedang murah, penawaran menarik dari pengembang, dan cicilan KPR yang fleksibel.
(dob/dob) Next Article Cuan! BTN Proyeksi Laba 2020 Melesat di Atas 30%
